Senin, 29 September 2025

Tak Ada Pembangunan Infrastruktur di Agenda Prioritas Prabowo 2026, Begini Respons Menteri PU

Menteri PU Dody Hanggodo merespons tidak adanya sektor infrastruktur di daftar delapan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto pada 2026.

Tribunnews/Endrapta
INFRASTRUKTUR PRIORITAS - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di kantor Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025). Ia menegaskan sektor infrastruktur tetap menjadi bagian penting pemerintahan Prabowo Subianto. 

Kedua, energi demi kedaulatan nasional dengan alokasi anggaran Rp 402,4 triliun.

Prabowo menekankan peningkatan produksi migas, percepatan transisi energi bersih, dan subsidi energi yang tepat sasaran.

Baca juga: Berkaca Gempa Bumi di Poso, Komisi V DPR Dorong Pemerintah Bangun Infrastruktur Tangguh Bencana

Selain itu, energi baru terbarukan seperti surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi akan dipacu agar Indonesia menjadi pelopor energi bersih dunia.

Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa.

Ketiga, Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialokasikan anggaran sebesar Rp 335 triliun. MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita.

Keempat, pendidikan bermutu dengan alokasi sebesar Rp757,8 triliun atau 20 persen dari APBN.

Anggaran ini nantinya akan berfokus pada peningkatan kualitas guru, penguatan pendidikan vokasi, beasiswa PIP dan KIP Kuliah, serta penguatan sekolah rakyat dan sekolah unggul Garuda.

Kelima, kesehatan dengan anggaran sebesar RP 244 triliun. Anggaran kesehatan diutamakan untuk meringankan beban masyarakat, revitalisasi rumah sakit, pengendalian penyakit menular hingga pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG).

Keenam, perekonomian rakyat melalui koperasi desa/kelurahan merah putih.

Prabowo menyebut pemerintah membentuk 80 ribu koperasi merah putih untuk mempermudah akses sembako, logistik, pupuk, dan layanan keuangan dengan bunga rendah.

Ketujuh, pertahanan rakyat semesta dengan modernisasi alutsista, penguatan komponen cadangan, dan pemberdayaan industri strategis nasional.

Kedelapan, percepatan investasi dan perdagangan global melalui Danantara Indonesia, proyek hilirisasi senilai 38 miliar dolar AS dan pembangunan 3 juta rumah rakyat.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan