Sidang Tahunan MPR
Tarif Resiprokal RI-AS Jadi 19 Persen, Presiden Prabowo: Ini masih Tantangan
Nilai ini lebih kecil dibandingkan tarif awal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump sebesar 32 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendapatkan tarif perdagangan timbal balik atau resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen.
Tarif resiprokal adalah kebijakan perdagangan di mana suatu negara memberlakukan tarif impor yang setara atau mirip dengan tarif yang dikenakan oleh negara mitra dagangnya terhadap ekspor dari negara tersebut.
Nilai ini lebih kecil dibandingkan tarif awal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump sebesar 32 persen.
Baca juga: Perjanjian Dagang Rampung, Kini Lebih dari 6.900 Produk RI Bebas Tarif Masuk Peru
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia berhasil menurunkan tarif resiprokal AS menjadi 19 persen, namun ini masih menjadi tantangan di tengah kondisi geopolitik global.
"Pemerintah berhasil dalam negosiasi tarif bilateral dengan AS yang lebih rendah menjadi 19 persen dari awalnya 32 persen," kata Prabowo dalam acara Pidato Kenegaraan dan Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jumat (15/8/2025).
"Tentunya ini masih merupakan tantangan dan kita terus harus menyiapkan diri untuk keadaan di masa depan yang lebih berat bagi untuk kita," sambungnya.
Prabowo mengatakan, pemerintah Indonesia terus memperjuangkan kepentingan nasional dimata dunia.
Selain negosiasi tarif AS, pemerintah juga berhasil melakukan negosiasi bebas tarif Indonesia ke Uni Eropa melalui Indonesia European union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Menurut Prabowo, perjanjian ini memakan waktu 10 tahun, hingga akhirnya di tahun ini bisa berhasil mencapai kesepakatan bilateral.
"Negosiasi bebas tarif indonesia uni eropa IEU-CEPA sudah kita selesaikan setelah 10 tahun perundingan yang tidak selesai-selesai, kita berhasil melakukan trobosan pada tahun ini," ungkap dia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, penerapan tarif resiprokal perdagangan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen untuk Indonesia, mulai berlaku 7 Agustus 2025 mendatang.
Menurut Airlangga, tarif resiprokal Indonesia sudah final di angka 19 persen.
"Kan sudah diumumkan, 92 negara sudah, dan Indonesia kan seperti kita ketahui sudah selesai dan berlaku tanggal 7 dan seluruh negara ASEAN hampir selesai dan negara-negara yang di ASEAN kecuai Singapura tarifnya paling rendah," kata Airlangga di kantornya, Jumat (1/8/2025).
Airlangga mengatakan, beberapa negara di ASEAN memang mendapatkan tarif resiprokal rendah sebesar 19 persen, artinya bukan hanya Indonesia, tapi juga Thailand. Hal itu karena persaingan dagang.
"Kan selama ini juga sama, punya competitivenes terhadap Thailand maupun Malaysia dan sektornya agak mirip tapi ada perbedaan juga," ujarnya.
"Yang penting India agak tinggi sedikit," sambungnya.
Sidang Tahunan MPR
Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Berjalan Lancar, Pakar: Terjadi Juga di Era SBY |
---|
Prabowo Klaim Pengangguran Turun, Anggota DPR: Fakta di Lapangan Job Fair Selalu Sesak Pelamar Kerja |
---|
KPK Awasi Ketat Alokasi Anggaran Pendidikan Rp 757,8 Triliun untuk 2026 |
---|
Bukti Nyata Komitmen Prabowo soal Berantas Korupsi Dinantikan Rakyat, Pakar: Jangan Cuma Omon-omon |
---|
Termasuk Gaji PNS, 3 Hal Penting Tak Disinggung Prabowo pada Pidatonya di DPR Kemarin |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.