Bahlil Pamer Produksi Minyak Bumi Lampaui Target Pertama Kali Sejak 2008: Ini Bukan Kacang Goreng
Jika dirata-rata, produksi minyak bumi pada semester I 2025 mencapai 602,4 MBOPD atau 99,5 persen dari target.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produksi minyak bumi Indonesia akhirnya melampaui target yang dipasang di APBN untuk pertama kalinya sejak 2008.
Minyak bumi adalah sumber daya alam berupa cairan kental berwarna gelap yang terbentuk dari sisa-sisa organisme laut yang tertimbun selama jutaan tahun.
Dijuluki sebagai “emas hitam”, minyak bumi merupakan komoditas vital yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, industri kimia, hingga produk kecantikan dan medis.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi minyak bumi pada Juni 2025 mencapai 608,1 ribu barel minyak per hari (MBOPD) atau 100,5 persen dari target di APBN 2025 sebesar 605 MBOPD.
Baca juga: Asumsi RAPBN 2026 Disepakati, Target Lifting Minyak Bumi Naik Jadi 605-620 Ribu Barel Per Hari
Hal itu diungkap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025).
"Menurut data yang kami dapat dari Dirjen Migas, sejak 2008 sampai dengan 2024 target realisasi lifting kita tidak pernah mencapai yang sama dengan di target APBN, selalu di bawah target APBN," kata Bahlil.
"(Capaian pada Juni 2025) ini baru pertama sejak 2008. Ini bukan kacang goreng ya," jelansya.
Selama Januari hingga Mei 2025, pada setiap bulannya, produksi minyak bumi memang tak ada yang mencapai target APBN. Baru pada Juni akhirnya melebihi itu.
Produksi minyak bumi pada Januari sebesar 599,6 MBOPD, Februari 598,5 MBOPD, Maret 602,9 MBOPD, April 602,4 MBOPD, dan Mei 602,9 MBOPD.
Jika dirata-rata, produksi minyak bumi pada semester I 2025 mencapai 602,4 MBOPD atau 99,5 persen dari target.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, mencapai target produksi minyak bumi itu tidak mudah seperti urusan pangan.
"Kalau pangan kan ada uang, ada teknologi, ada sawah, ada pupuk, ada air, insyaallah jalan," ujar Bahlil.
"Kalau ini ada uang pun, ada lahan pun, ada teknologi pun begitu eksplorasi belum tentu dapat dan itu waktunya 3-4 tahun," jelasnya.
Ia pun berterima kasih kepada tim SKK Migas dan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM serta staf khusus Kementerian ESDM.
"Kami sudah berkomitmen, kami juga sudah melaporkan kepada Bapak Presiden, insyaallah tahun 2025 ini target APBN bisa tercapai," ucap Bahlil.
Kejar Target NZE 2060, Masyarakat Diberikan Edukasi Pemanfaatan Gas Bumi Rumah Tangga |
![]() |
---|
Ledakan Misterius di Pamulang Disebabkan Kebocoran Gas LPG, 1 Korban Alami Luka Bakar 100 Persen |
![]() |
---|
Tambang Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Mohon Dihentikan, Pak |
![]() |
---|
Ledakan Tabung Gas di Warung Makan Kelapa Gading Jakut, Enam Orang Terluka |
![]() |
---|
Dekarbonisasi Nasional, Industri Pertambangan Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca di Seluruh Operasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.