Wamendag Bantah Maraknya Rojali dan Rohana di Mal Gegara Daya Beli Masyarakat Melemah
Wamendag Dyah Roro Esti membantah maraknya rojali dan rohana di pusat belanja akibat daya beli masyarakat yang melemah.
Ia mendorong pemerintah untuk memperkuat sektor rumah tangga yang merupakan penggerak utama ekonomi nasional.
Jelasnya, inovasi dalam pelayanan dan kebijakan ekonomi menjadi penting agar masyarakat kembali bergairah untuk berbelanja.
"Masyarakat kini jauh lebih selektif dalam berbelanja. Kalau dulu langsung beli, sekarang mereka bandingkan harga di toko online, tunggu promo, bahkan kadang hanya tanya tanpa niat beli. Inilah yang menyebabkan banyak pusat perbelanjaan tampak sepi," ujar Tommy.
Jika fenomena ini terus dibiarkan, ia khawatir terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah dan pelaku usaha dimintanya untuk mempercepat langkah-langkah inovatif guna menanggulangi fenomena Rojali dan Rohana ini.
57,6 Ton Kopi Subang Tembus Pasar China Berkat Optimalisasi Sistem Resi Gudang |
![]() |
---|
Pemerintah Akui Pusat Perbelanjaan Kini Tak Seramai Dulu, Tapi Penjualan Tetap Ada |
![]() |
---|
Industri Asuransi Hadapi Tantangan Kenaikan Klaim dan Pelemahan Daya Beli |
![]() |
---|
Per Juli 2025, Penerima Makan Bergizi Gratis Mencapai 7,1 Juta Orang |
![]() |
---|
Ramai Soal Wamen Rangkap Jabatan Jadi Komisaris di BUMN, Wamendag Roro: Kami Maksimal Jalankan Tugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.