Senin, 29 September 2025

Per Juli 2025, Penerima Makan Bergizi Gratis Mencapai 7,1 Juta Orang

Per 24 Juli 2025, penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional mencapai 7,1 juta orang

HO
WAMENDAG TINJAU MBG - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti ketika meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Rawabadak, Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025). Per 24 Juli 2025, penerima program MBG secara nasional mencapai 7,1 juta orang. Dok: HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Per 24 Juli 2025, penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional mencapai 7,1 juta orang. Sedangkan, target yang direncanakan pada tahun ini sebanyak 82,9 juta.

Hal itu diungkap Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti ketika meninjau pelaksanaan MBG di SDN Rawabadak, Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025).

Saat melakukan peninjauan, kedatangan Roro disambut antusias oleh para siswa dan guru sekolah dasar tersebut.

Roro kemudian menyambut antusiasme para siswa dengan menanyakan cita-cita para siswa yang dibalas dengan rata-rata ingin menjadi pemain sepak bola, polisi, dan juga TNI-AD.

Roro mengatakan pelaksanaan MBG di SDN Rawabadak berjalan lancar tanpa adanya hambatan.

"Alhamdulillah, pelaksanaan MBG di SDN Rawabadak Kabupaten Subang berjalan dengan lancar," katanya dalam keterangan tertulis.

"Sebanyak 7,1 juta orang telah menerima bantuan MBG dari Pak Presiden Prabowo Subianto dan juga Pak Gibran, salah satunya di sekolah dasar Rawabadak," jelasnya.

Menurutnya, MBG merupakan bentuk nyata pemerintah dalam memenuhi hak dasar anak-anak dalam mendapatkan makanan yang layak dan sehat setiap harinya.

Baca juga: Charles Honoris: Setengah Tahun MBG Masih Ada yang Keracunan, Cabut Izin SPPG Lalai

MBG juga disebut sebagai program prioritas nasional untuk memperkuat kecukupan gizi bagi anak-anak usia sekolah sebagai investasi menuju generasi Indonesia Emas 2045.

"Ini bukan soal menu semata. Ini tentang memastikan bahwa anak-anak kita tidak perlu lagi bingung soal makan esok hari, karena negara hadir menjamin itu,” ujar Roro.

Roro turut merespon terkait maraknya pemberitaan siswa yang mengalami keracunan saat mengonsumsi MBG.

Baca juga: Jadi Ketua Badan Penasehat, Hashim Djojohadikusumo: DNIKS Harus Berperan Sejahterakan Rakyat

Ia menyebut persentase penerima MBG yang keracunan kurang lebih hanya sebesar 0,02 persen.

"Saya pikir ini merupakan suatu kerja keras yang patut kita apresiasi bersama ya karena dari 7,1 juta orang yang telah menerima MBG yang mengalami keracunan atau kendala lainnya kurang lebih hanya sebesar 0,02 persen," ucapnya.

Roro mengaku program ini tidak mudah dijalankan. Namun, dari pemantauannya secara langsung, para siswa dapat menikmati makanan mereka dengan lahap.

"Tentu, semua ini tidak mudah. Jika masih ada yang kurang, pemerintah siap untuk mencarikan solusi terbaiknya. Kita perlu bersama-sama membantu mensukseskan pelaksanaan MBG ini," ucap Roro.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan