Kamis, 2 Oktober 2025

Pertumbuhan Ekonomi

Bagaimana Bisa Banyak PHK dan Daya Beli Lemah Tapi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,12 Persen?

Pada Januari-Juni 2025, jumlah pekerja di PHK mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu mencapai 32,19 persen.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA - Suasana gedung perkantoran di Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumnkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/YoY).  

Menurut data BPS konsumsi rumah tangga periode tersebut didorong kebutuhan bahan makanan dan minuman jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha serta libur sekolah. Mobilitas masyarakat meningkat mendorong peningkatan konsumsi untuk transportasi dan restoran.

Akan tetapi, data pendorong tersebut menurut Bhima tidak masuk di akal.

Menurutnya, tanpa adanya momentum penting seperti Lebaran, akan cukup sulit mendorong konsumsi rumah tangga.

“Kuartal II 2025 cuma kebagian sedikit di April Lebaran, enggak make senses,” sambungnya.

Sejalan dengan itu, tidak ada momen yang membuat peningkatan konsumsi rumah tangga meningkat pada periode tersebut. 

Misalnya terindikasi dari Indeks keyakinan konsumen (IKK) juga melemah dari Maret 2025 sebesar 121,1 turun menjadi 117,8 pada Juni 2025.

“Ini tidak mencerminkan pertumbuhan konsumsi karena pada kuartal II 2025 tidak ada momentum seasonal seperti Lebaran yang dorong konsumsi rumah tangga. Menjadi pertanyaan pertumbuhan 4,97% itu pendorongnya apa?,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Bhima khawatir data BPS ke depan akan mengganggu kepercayaan publik, atau bahkan BPS tidak bisa jadi referensi pengambilan strategi bisnis, sehingga diperlukan data pembanding lainnya yang lebih kredibel.

Bantah Melakukan Poles

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah pemerintah memoles pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 menjadi lebih bagus.

Ketika ditemui di kantornya pada Selasa (5/8/2025) malam, Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II berkat konsumsi konsumen tumbuh tinggi sekitar 4,97 persen dan ini mewakili 54 persen dari pertumbuhan ekonomi.

"Kemudian investasi tumbuh 6,99 persen. Kemudian transaksi di eceran meningkat. Uang elektronik 6,26 persen. Kemudian marketplace tumbuh quarter to quarter 7,5 persen," kata Airlangga.

"Lalu dari perjalanan akibat kita membuat kebijakan, baik itu pesawat, kereta api, maupun jalan tol, itu perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 22,3 persen. Wisatawan mancanegara tumbuh 23,32 persen," ujarnya.

Lalu, ia mengatakan bahwa secara tahunan, jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta dari Februari 2024 ke Februari 2025 itu mendekati 3,6 juta.

Airlangga kemudian ditanya oleh wartawan apakah ada upaya pemolesan atau memperbagus data pertumbuhan ekonomi ini.

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved