Senin, 29 September 2025

Badai PHK

Pak Prabowo, Sudah Banyak Masyarakat RI di PHK, Ramai-ramai Cairkan Dana di BPJS hingga Demo

Total klaim manfaat JKP yang dibayarkan pada periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp 442,94 miliar. 

|
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
BADAI PHK - Ribuan buruh pulang kerja di salah satu pabrik di Jalan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah PHK pada Januari-Juni 2025 mencapai 42.385 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah masyarakat yang bekerja saat ini telah berkurang, setelah mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Data Kementerian Ketenagakerjaan, pada Januari-Juni 2025, jumlah pekerja di PHK mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Kenaikannya mencapai 32,19 persen dari 32.064 pekerja terkena PHK pada Januari-Juni 2024, menjadi 42.385 pada periode yang sama tahun ini.

Lonjakan PHK juga terlihat dari data BPJS Ketenagakerjaan, di mana banyak pekerja yang di PHK mencairkan dana program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Baca juga: Tarif Trump Bawa Petaka: Produksi Pabrik Seret, Ekonomi AS Melambat Tajam

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun mengatakan, total klaim manfaat JKP yang dibayarkan pada periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp 442,94 miliar. 

“Angka ini mengalami lonjakan 114 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu,” terang Oni dikutip dari Kontan, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, lonjakan klaim ini sudah diantisipasi melalui pengelolaan dana yang adaptif terhadap kondisi pasar. 

Ia mengatakan, mayoritas dana JKP saat ini memang masih diinvestasikan dalam instrumen deposito.

“Namun saat suku bunga perbankan mengalami tren penurunan, alokasi dana kami lakukan switching ke Surat Berharga Negara (SBN) tenor pendek hingga menengah agar imbal hasil tetap optimal,” tegasnya.

Aksi Demo

Pada Senin (4/8/2025), puluhan buruh demo di depan PT Wings Grup di Jl Poros Malino, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Unjuk rasa ini menyusul setelah lima orang buruh pekerja PT Wings Grup diduga di PHK sepihak.

Pengunjuk rasa tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan partai Buruh.

Ketua FSPMI Gowa, Muhammad Taufik mengaku unjuk rasa ini untuk menyampaikan aspirasi para buruh.

Namun, ia menyayangkan penghadangan kelompok diduga mengatasnamakan masyarakat Bontomarannu.

"Kami hanya ingin menuntut keadilan dan tanggungjawab agar para pekerja yang di PHK dapat bekerja kembali," ucapnya.

Akibat Kondisi Global

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan