Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Negara-negara ASEAN Perlu Bersiasat dan Jalin Kerja Sama Hadapi Tarif Impor Trump

Malaysia mengumumkan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada pasar AS dengan diversifikasi perdagangan dan memperkuat ekonomi domestik.

Facebook The White House
SIASAT TRUMP ATASI DEFISIT - trategi tarif resiprokal Pemerintah AS terhadap 10 negara ASEAN merupakan siasat Presiden Donald Trump mengurangi defisit perdagangan AS melalui meningkatkan tarif impor. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Fipilina Ferdinand Marcos Jr bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa (22/7/2025). 

Trump kemudian mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Filipina, yang menetapkan tarif sebesar 19 persen atas barang impor dari Filipina yang masuk ke AS.

Di balik diplomasi yang mendesak ini adalah kompromi besar yang dibuat Pemerintah Filipina dalam menghadapi tekanan kebijakan tarif impor AS yang terus meningkat.

Pada 9 Juli 2025, Trump menaikkan ancaman tarif terhadap barang impor dari Filipina menjadi 20 persen, naik dari ancaman sebelumnya sebesar 17 persen pada April. 

Baca juga: Mirip Indonesia, Malaysia Diminta Beli 30 Boeing dari AS Demi Tarif Turun ke 19 Persen

Langkah untuk menaikkan tarif tidak hanya ditujukan ke Filipina, tapi juga merupakan bagian dari strategi "tarif resiprokal" oleh AS terhadap 10 negara ASEAN, dengan tujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS melalui meningkatkan tarif impor.

Berikut perbandingan tarif impor AS untuk negara-negara ASEAN:

  • Vietnam:20 persen
  • Indonesia: 19 persen
  • Malaysia: 25 persen
  • Thailand: 36 persen
  • Filipina: 19 persen
  • Komboja: 36 persen
  • Laos: 40 persen
  • Myanmar: 40 persen
  • Brunei: 25 persen
  • Singapura: 25 persen

Menghadapi kebijakan tarif tinggi AS, Board of Investment (BOI) Thailand sedang memperkuat dukungan bagi usaha kecil Thailand, memperkuat rantai pasok domestik dan mendorong investasi di sektor-sektor tertentu untuk mengurangi risiko dari langkah-langkah perdagangan AS.

Malaysia mengumumkan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada pasar AS dengan diversifikasi perdagangan dan memperkuat ekonomi domestik.

Vietnam dan Indonesia telah menyelesaikan negosiasi perdagangan dengan AS. Pemerintah Vietnam setuju memberlakukan tarif 40 persen terhadap barang dari negara ketiga yang hanya transit di Vietnam sebelum masuk ke pasar AS, serta membebaskan tarif bagi produk AS. Sebagai imbalan, Vietnam dikenakan 20 persen tarif dari 46 persen. 

Trump awalnya berencana untuk mengenakan tarif impor sebesar 32 persen terhadap Indonesia, dan akhirnya tarif tersebut diturunkan menjadi 19 persen setelah negosiasi pihak kedua, jelasnya terlihat hasil ini dicapai dengan konsesi besar yang dibuat oleh pemerintah Indonesia.

Berdasarkan kesepakatan, Indonesia berkomitmen untuk membeli produk energi dari AS senilai 15 miliar dollar AS (sekitar Rp 244,07 triliun), produk pertanian senilai 4,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 73,2 triliun), serta 50 pesawat Boeing, mayoritas tipe 777. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen menerapkan tarif 0 persen untuk produk impor AS.

"Tarif 19 persen untuk barang ekspor Indonesia ke AS, sementara AS bisa mendapat fasilitas 0 persen, sebenarnya punya risiko tinggi bagi neraca perdagangan Indonesia," kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara dikutip Sabtu, 2 Agustus 2025.

Ekonom Universitas Andalas (Unand) Syafruddin Karimi mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-Indonesia menempatkan RI dalam posisi yang tidak seimbang.

Ketika barang impor menjadi lebih murah karena bebas tarif, maka pelaku usaha lokal akan menghadapi tekanan besar, dan ruang bagi industrialisasi nasional pun semakin menyempit, apalagi dalam kerangka kesepakatan ini, Indonesia lebih terlihat sebagai pasar konsumtif yang pasif, bukan mitra dagang yang setara dan berdaulat.

Strategi "tarif resiprokal" Trump membawa tantangan perdagangan besar bagi negara-negara ASEAN. Menteri Luar Negeri Singapura, Dr. Vivian Balakrishnan menyatakan bahwa cara yang lebih efektif bagi ASEAN untuk mengatasi "tarif resiprokal" AS adalah memperkuat upaya integrasi ekonomi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved