Senin, 6 Oktober 2025

Kurang dari Setahun, Perumahan di Bekasi Ini Sudah Banjir Enam Kali, Warga Gelar Aksi

Perumahan The Arthera Hills 2 di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami banjir selama enam kali

Tribun Pontianak
ILUSTRASI PERUMAHAN BANJIR - Perumahan The Arthera Hills 2 di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami banjir selama enam kali selama kurang dari setahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perumahan The Arthera Hills 2 di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami banjir selama enam kali selama kurang dari setahun.

Menurut Ketua Paguyuban Perumahan The Arthera Hills 2, Gervi Rio Ezra Lolowang, sejak banjir ketiga,tinggi genangan air telah mencapai atap rumah.

"Jadi belum genap setahun, banjir sudah enggak wajar, sudah lebih dari satu meter dari awal banjir pertama, banjir kedua, banjir ketiga," katanya dalam tayangan Kompas TV, dikutip Minggu (20/7/2025).

"Nah, banjir keempat sampai banjir keenam ketinggan banjir kita itu mencapai 3 meter alias sudah sampai atap perumahan gitu," jelasnya.

Atas hal tersebut, para warga The Arthera Hills 2 pun melakukan aksi demonstrasi di depan kantor pengembang perumahan tersebut, yaitu PT Prisma Property.

Dalam aksi tersebut, Gervi meragukan apakah lahan rumah mereka dibangun berada di atas lahan yang layak atau tidak.

Lalu, Gervi juga mempertanyakan apakah rumah yang ia tinggali dibangun di jalur sungai atau tidak.

Perwakilan pengembang pun merespons aksi para warga dengan menyebutkan bahwa mereka akan bertanggungjawab atas banjir yang terjadi.

Baca juga: Atasi Banjir di Paku Jaya Permai, Pemkot Tangsel Bangun Long Storage 300 Meter

"Mereka akan menggandeng dinas terkait. Ada dinas bina marga yang bisa menilai kalau lahan ini masih layak atau enggak," ujar Gervi.

"Kalaupun masih layak, ada upaya normalisasi sungai berarti. Developer harus follow up," ucapnya.

Sementara itu, Manager Legal PT Prisma Property Ratna Damayanti menjelaskan bahwa pihaknya masih berupaya memperbaiki daerah perumahan tersebut.

Ratna memastikan pihaknya akan berupaya menghindari adanya banjir di kemudian hari.

Menurut dia, upaya perbaikan menghadapi kendala cuaca. Pengerjaan perbaikan tidak akan dilakukan bila cuaca tidak mendukung.

"Ada kendala cuaca dan perizinan karena kan kami enggak bisa kerjainnya secara langsung, harus menunggu izin dari dinas dan instansi terkait," kata Ratna.

Baca juga: 10 Wilayah Pesisir DKI Jakarta Waspada Banjir Rob pada 18-27 Juli 2025

Curhat Warga

Berdasarkan penelusuran Tribunnews di media sosial TikTok, banyak dari penghuni perumahan ini yang menceritakan pengalaman mereka terkena banjir.

Contohnya seperti video yang diunggah akun @ayangbaysel yang telah dilihat sebanyak 14,5 juta kali.

Video tersebut berisikan kondisi rumahnya setelah terkena banjir. "Tutor caranya ikhlas dong?!" tulis akun tersebut dalam videonya.

Kondisi dari rumahnya terlihat berantakan. Lumpur yang muncul akibat dari banjir tampak menghiasi lantai perumahannya. Ada juga sofa yang terbalik, tidak dalam posisi sebagaimana mestinya.

@ayangbaysel juga menunjukkan kondisi kamar tidurnya yang dipenuhi lumpur. Temboknya yang berwarna putih kini memiliki warna coklat akibat lumpur. Selain itu, banyak barang-barang berserakan di lantainya.

Selanjutnya, ada video yang diunggah akun @pitchalaaa. Ia mengungkap bagaimana perumahan tersebut telah banjir selama enam kali dalam setahun.

Dalam video yang dia unggah, tampak halaman depan rumahnya sudah berantakan. Rumput yang seharusnya berwarna hijau, tertutup oleh lumpur hasil banjir.

Ia juga menyertakan beberapa tulisan. "Harta, benda, kewarasan, hilang semua!" "Akibat keserakahan bandit developer!" demikian sejumlah tulisan yang @pitchalaaa sertakan dalam videonya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved