Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Perang Dagang yang Dipicu Tarif Trump Bisa Kacaukan Rantai Pasok Industri Otomotif Global
Jika benar diberlakukan pada 1 Agustus mendatang, tarif 30 persen dinilai akan menjadi pukulan besar bagi industri otomotif Eropa.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif impor sebesar 30 persen untuk barang-barang dari Meksiko dan Uni Eropa yang masuk ke Amerika Serikat, mulai 1 Agustus mendatang.
Pengumuman ini disampaikan Trump melalui akun Truth Social akhir pekan lalu, setelah berminggu-minggu negosiasi perdagangan antara AS, Uni Eropa (UE) dan Meksiko tidak menemukan titik temu.
Kebijakan tarif baru ini langsung mendapat respons dari pejabat tinggi Uni Eropa. Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic menyebut tarif 30 persen sama dengan melarang perdagangan antara Eropa dan AS.
Baca juga: Trump Ancam Rusia dengan Tarif 100 Persen jika Putin Tak Setop Perang
"Tarif 30 persen akan secara praktis melarang perdagangan antara Eropa dan AS, sehingga hampir mustahil untuk dilanjutkan," ungkap Sefcovic dikutip dari Carscoops, Selasa (15/7/2025).
Sefcovic menjelaskan bahwa Uni Eropa sebenarnya hampir mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dan berharap bisa mendapatkan tarif yang setara dengan Inggris, yaitu 10 persen untuk 100.000 unit mobil pertama yang diimpor ke AS.
Tetapi, bahkan tarif 10 persen pun dianggap berat bagi produsen mobil Eropa, yang sebelumnya hanya dikenai tarif 2,5 persen dan kini sudah dikenai 25 persen tambahan.
Jika benar diberlakukan pada 1 Agustus mendatang, tarif 30 persen dinilai akan menjadi pukulan besar bagi industri otomotif Eropa.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, "Trump menuntut Uni Eropa untuk mengizinkan akses pasar yang sepenuhnya terbuka bagi Amerika Serikat, tanpa tarif yang dibebankan kepada kami, dalam upaya mengurangi defisit perdagangan yang besar".
Selain Uni Eropa, Meksiko juga harus menghadapi tarif serupa. Negara ini selama ini menjadi basis produksi bagi banyak pabrikan mobil, termasuk yang dimiliki oleh perusahaan AS.
Beberapa model seperti Nissan Sentra bahkan dikabarkan sudah dipertimbangkan untuk dipindahkan produksinya ke dalam negeri AS sebelum Trump mengumumkan kebijakan tarif ini.
Trump mengklaim bahwa Meksiko belum cukup berupaya untuk menghentikan aliran fentanyl ke Amerika Serikat, yang menjadi alasan lain di balik kebijakan tersebut.
Sementara itu, Kanada justru menghadapi tarif lebih tinggi, yaitu 35 persen, yang menunjukkan bahwa tensi dagang antara AS dan mitra-mitra utamanya sedang berada di titik panas.
Meski begitu, kondisi ini tentu tidak memberikan banyak kenyamanan bagi pengusaha Meksiko yang sangat bergantung pada perdagangan dengan AS, mitra dagang terbesar mereka.
Baik Uni Eropa maupun Meksiko masih memiliki waktu dua minggu untuk mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat sebelum tarif mulai berlaku.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.