Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Airlangga Sebut Usulan RI ke Amerika Terkait Tarif Resiprokal 32 Persen Disetujui
Indonesia juga tidak akan terkena tambahan tarif impor 10 persen akibat bergabung dengan BRICS dari Amerika Serikat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan adanya penundaan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang telah diumumkan Presiden AS Donald Trump untuk Indonesia sampai proses negosiasi kedua negara rampung.
Saat ini, delegasi Indonesia yang diwakili Menko Airlangga tengah bernegosiasi dengan pemerintah AS terkait tarif impor 32 persen.
Hal ini disampaikan Airlangga sebagai hasil pertemuannya dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Rabu (9/7/2025).
Baca juga: Amerika Masih Ogah Turunkan Tarif Impor Bagi RI, Ekonom Sarankan Pemerintah Lakukan Ini
Menurutnya, Indonesia juga tidak akan terkena tambahan tarif impor 10 persen akibat bergabung dengan BRICS dari Amerika Serikat.
"Jadi pertama, tambahan (tarif impor AS 10 persen) itu tidak ada. Yang kedua, waktunya adalah kita sebut pause. Jadi penundaan, penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada," kata Airlangga di Brussel, Belgia, yang dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/7/2025).
Airlangga juga memberikan kabar gembira karena seluruh usulan yang dibawa Indonesia dalam negosiasi tarif resiprokal AS disetujui dan memasuki proses lanjutan.
Dirinya menegaskan, Indonesia dan AS masih bernegosiasi terkait kepastian tarif 32 persen yang sudah diumumkan Presiden Trump melalui surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Dalam pertemuan di Amerika dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Jamieson Greer, itu menyempakati bahwa apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses lanjutan," kata Airlangga.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.