Selasa, 7 Oktober 2025

Mengubah Tantangan Bisnis Menjadi Peluang Inovasi di CI Convention 2025

Peningkatan produktivitas nasional perlu strategi perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri mulai dari pengembangan teknologi hingga pola kerja.

Penulis: Sanusi
zoom-inlihat foto Mengubah Tantangan Bisnis Menjadi Peluang Inovasi di CI Convention 2025
Istimewa
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA - Ilustrasi, produktivitas Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Filipina (86.3), Singapura (82.7), Thailand (80.1), Vietnam (80.0), Laos (76.7) dan Thailand (76.2).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga Februari 2025, Indonesia tercatat memiliki tingkat pengangguran sebesar 7,28 juta orang dengan indeks produktivitas nasional masih berada di angka 74,4 atau lebih rendah dari rata-rata negara ASEAN yang mencapai 78,2. 

Bahkan, produktivitas Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Filipina (86.3), Singapura (82.7), Thailand (80.1), Vietnam (80.0), Laos (76.7) dan Thailand (76.2).

Lebih lanjut lagi, kombinasi antara rendahnya produktivitas dan biaya tenaga yang kerja terus meningkat membuat daya saing industri dalam negeri lemah dan menjadikan produk Indonesia kurang kompetitif di pasar regional dan global.

Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan.

Baca juga: Menaker Yassierli Akan Cetak 5.000 Ahli untuk Dongkrak Produktivitas Dalam Negeri

Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyampaikan rencana membentuk Lembaga Produktivitas Nasional yang nantinya bakal memberikan rekomendasi cara meningkatkan produktivitas pekerja nasional.

Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, PQM Consultants kembali menghadirkan Continuous Improvement Convention (CI Convention) 2025, sebuah ajang kompetisi tahunan yang memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang konsisten menerapkan perbaikan berkelanjutan dan peningkatan produktivitas, dengan menjunjung tinggi integritas dan objektivitas.

CI Convention 2025 akan diselenggarakan di Yogyakarta, 16–18 September 2025, serta menjadi platform inspiratif bagi pelaku industri dari berbagai sektor untuk berbagi, belajar, dan berkolaborasi dalam mempresentasikan proyek perbaikan yang berdampak nyata terhadap organisasi.

“Harapannya, ajang ini dapat membuka wawasan para pelaku bisnis agar memiliki mindset sadar biaya dan sadar terhadap proses-proses yang tidak bernilai tambah atau menimbulkan pemborosan. Lebih dari itu, mereka juga terdorong untuk mengambil langkah nyata,” ujar Managing Director yang juga Senior Consultant PQM Consultants Yuwono Wijanarko, Kamis (10/7/2025).

Ia menambahkan pada tahun ini, CI Convention mengusung tujuh pendekatan utama.

Yuwono menjelaskan melalui pendekatan-pendekatan tersebut memberikan ruang bagi peserta untuk menunjukkan keberhasilan mengatasi tantangan dengan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien.

Senada, Ketua Pelaksana CI Convention 2025 Nunung B. Hertin turut menyoroti pentingnya kontribusi industri dalam mendorong pertumbuhan signifikan produktivitas Indonesia pada tahun 2030, khususnya agar mampu bersaing di kawasan ASEAN.

Menurutnya untuk mendukung hal tersebut, CI Convention tidak hanya menjadi ajang nyata bagi para pelaku perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), tetapi juga satu-satunya konvensi yang menyediakan ruang diskusi dan konsultasi gratis bersama para konsultan ahli. 

“Dengan kehadiran CI Convention 2025, yang dilengkapi tujuh streams untuk mendukung continuous improvement, kami berharap acara ini dapat menjadi wadah inovasi bagi berbagai industri dalam meningkatkan proses dan performa organisasi masing-masing," ujarnya.

Nunung menambahkan pihaknya juga menargetkan agar CI Convention menjadi motor penggerak dalam peningkatan produktivitas organisasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan pada 2030.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peningkatan produktivitas nasional memerlukan strategi perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri mulai dari pengembangan teknologi, pola kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan agar hasilnya berdampak nyata.
 
“Konvensi ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi lebih dari itu, kami ingin peserta memiliki semangat continuous improvement, keinginan untuk belajar hal-hal berdampak, memahami permasalahan secara mendalam, serta berkomitmen dalam mencari dan menerapkan solusi terbaik,” tambahnya.

Adapun, rangkaian acara CI Convention 2025 juga akan dilengkapi dengan games interaktif dan kegiatan kompetitif yang bertujuan memperkuat keterpaduan, komunikasi, serta kolaborasi antar karyawan. Tak hanya itu, acara ini juga akan menghadirkan hiburan yang mengangkat kekayaan budaya khas Yogyakarta.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved