Senin, 29 September 2025

Kisah 'Para Petarung' Teater Djarum, Pentaskan Paradoks Kehidupan di TBJT Surakarta

Pertunjukan teater berjudul "Para Petarung" yang disutradarai Asa Jatmiko di Taman Budaya Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025)

|
istimewa
TEATER SENI - Pertunjukan teater berjudul "Para Petarung" yang disutradarai Asa Jatmiko di Taman Budaya Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025) (Tribunnews/Galuh Widya Wardani) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah seni pertunjukkan dari kelompok teater para pekerja di sebuah perusahaan produk tembakau, ditampilkan di Taman Budaya Jawa Tengah yang berada di Jalan Ir Sutami 57, Jebres, Surakarta,  Jumat (26/9/2025).

Adalah Teater Djarum yang malam itu menyuguhkan penampilan bertajuk 'Para Petarung', disutradarai Asa Jatmiko.

Kelompok teater ini bekerjasama dengan Kelompok Kerja Teater Akar, dan merupakan penampilan ketiga kalinya setelah sebelumnya menjalani pementasan keliling yang digelar di Surabaya, Jawa Timur dan Bandung, Jawa Barat.

Teater Djarum menyuguhkan penampilan drama musikal lewat 'Para Petarung'.

Sebuah pertunjukan teater yang mengangkat kisah perjuangan karyawan di sebuah perusahaan baru-baru ini dipentaskan dengan alur cerita penuh konflik dan intrik.

Drama ini dimulai dengan tokoh utama, Birawa, orang kepercayaan pemilik perusahaan, Den Karso, yang memperkenalkan karyawan satu per satu kepada penonton.

Dalam babak awal, Birawa mengabarkan kenaikan jabatan kepada para pekerja yang otomatis menaikkan gaji dan taraf hidup mereka. Kabar bahagia ini disambut antusias oleh para karyawan, kecuali oleh Suli, seorang perempuan cantik sekaligus kekasih Den Karso. Suli tidak mendapatkan kenaikan jabatan karena tengah mengandung anak Den Karso, yang mana sang pemilik perusahaan menuntut agar bayi tersebut tidak dilahirkan.

Permintaan Den Karso ini disampaikan melalui Birawa, namun Suli menolak dan memilih melahirkan anaknya daripada mendapatkan kenaikan jabatan. Konflik antara Suli dan Birawa pun memanas, sampai akhirnya diketahui oleh Rukmi, salah satu karyawan yang membela Suli. 

TEATER DAN SENI - Pertunjukan teater berjudul
TEATER DAN SENI - Pertunjukan teater berjudul "Para Petarung" yang disutradarai Asa Jatmiko di Taman Budaya Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025) (istimewa)

Rukmi berusaha menyemangati Suli untuk melawan ketidakadilan yang terjadi, meski Rukmi sendiri menyimpan rasa lelah dan tekanan akibat harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarganya, di mana suaminya juga bekerja di perusahaan yang sama.

Lebih jauh dalam pertunjukan, terungkap sebuah “pergerakan rahasia” yang menunjukkan bahwa kebahagiaan para pekerja hanya tampak di permukaan. Berbagai problematik mulai terkuak satu per satu, seperti masa lalu kelam Partiyem sebagai gadis penghibur, Sukeni yang terlibat manipulasi keuangan, Martosuto yang mencuri dokumen perusahaan, hingga Karsito yang mempertahankan perusahaan dengan cara keras.

Sementara itu, Birawa diam-diam menyimpan perasaan cinta kepada Suli, dan Malik, karyawan baru, muncul sebagai tokoh yang menambah dinamika konflik dengan kehadirannya.

Pertunjukan ini berhasil menggambarkan realitas dunia kerja yang penuh dengan lika-liku, ketegangan, serta perjuangan mempertahankan harga diri dan keadilan. Drama ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tapi juga membuka mata penonton terhadap berbagai isu sosial di lingkungan kerja.

Cerita yang dibangun oleh Asa Jatmiko ini sejatinya dibuat untuk menjelaskan bahwa setiap aktor memiliki dua perwatakan paradoks yang menjadi gagasan kisah "Para Petarung" ini.

Di bagian-bagian tertentu diselipkan sebuah paduan suara hingga nyanyian aktor untuk mempertegas bahwa pertunjukan ini juga merupakan sebuah drama musikal.

Setting panggung dan tatanan lampu juga mendukung para aktor untuk mengekspresikan dirinya. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan