Senin, 6 Oktober 2025

Kinerja Positif, Toko Kopi Tuku Akan Ekspansi ke Amsterdam dan Bali

Ekspansi ke luar negeri, pertumbuhan laba signifikan, dan kolaborasi lintas sektor menunjukkan bahwa Tuku bukan lagi sekadar kopi tetangga.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
HO
EKPANSI KE AMSTERDAM - CEO dan Founder Kopi Tuku, Andanu Prasetyo yang ditemui saat acara Satu Dekade Bertetangga di Jakarta, Senin (30/6/2025) malam. Andanu mengatakan ekspansi ke Amsterdam Belanda bukan sekadar pencapaian, tetapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia dapat diterima secara luas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persaingan di industri kopi ritel Indonesia memasuki babak baru. Toko Kopi Tuku, yang selama ini dikenal sebagai pemain independen dengan pendekatan komunitas dan lokalitas, kini secara serius menantang dominasi pemain besar seperti Kopi Kenangan dan Fore Coffee.

Ekspansi ke luar negeri, pertumbuhan laba signifikan, dan kolaborasi lintas sektor menunjukkan bahwa Tuku bukan lagi sekadar kopi tetangga.

Baca juga: TUKU Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Cipete Raya

Langkah terbaru mereka, membuka gerai permanen di Amsterdam setelah sebelumnya sukses dengan pop-up store di Seoul, menjadi sinyal kuat bahwa brand yang semula hanya hadir di Cipete kini siap bermain di panggung global.

CEO dan Founder Kopi Tuku Andanu Prasetyo, mengatakan ekspansi ke Amsterdam bukan sekadar pencapaian, tetapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia dapat diterima secara luas.

“Kami datang bukan hanya untuk membuka toko, tapi membawa nilai-nilai yang sejak awal kami jaga,” ujarnya saat acara Satu Dekade Bertetangga di Jakarta, Senin (30/6/2025) malam.

Baca juga: TUKU Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Cipete Raya

Langkah Tuku ini menyusul jejak Kopi Kenangan yang telah berekspansi ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, India, Australia, dan Taiwan. Sementara itu, Tomoro Coffee sudah hadir di Singapura, Filipina, dan Shanghai.

Sebelumnya, Toko Kopi Tuku juga aktif memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui berbagai partisipasi dan kolaborasi. Pada April 2024, Tuku mengikuti Amsterdam Coffee Festival dan memperkenalkan Tetangga Blend serta gula aren khas Indonesia.

Kemudian, pada Maret hingga April 2024, Tuku membuka pop-up store di Gangnam, Seoul, dengan menu andalan Es Kopi Susu Tetangga. Sebelumnya, pada Oktober 2022, Tuku juga hadir di Frankfurt Coffee Festival di Klassikstadt, Frankfurt, berkolaborasi dengan Roemah Indonesia BV.

Baca juga: Festival Tetangga Tuku Hadir Rayakan 9 Tahun Toko Kopi Tuku

Kinerja Kopi Tuku

Toko Kopi Tuku mencatat kinerja impresif di usia ke-10. Perusahaan mencatat pertumbuhan laba tahunan mencapai 356 persen, dengan rata-rata pertumbuhan laba bersih (CAGR) sebesar 141 persen dalam tiga tahun terakhir.

Pencapaian ini menegaskan posisi PT Karya Tetangga Tuku sebagai salah satu brand kopi lokal dengan pertumbuhan tercepat dan paling berkelanjutan di Indonesia.

Tak hanya profit, pendapatan pun melonjak. Laporan keuangan yang diaudit menunjukkan pertumbuhan pendapatan tahunan (year-on-year) sebesar 88 persen, dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun mencapai 49 persen.

Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh ekspansi, tetapi juga oleh kekuatan model bisnis yang memadukan kehangatan komunitas, efisiensi operasional, dan keberlanjutan.

“Tuku adalah contoh nyata bahwa bisnis bisa tumbuh besar tanpa kehilangan nilai-nilainya. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang integritas dalam menjalankan usaha,” ujar Aryo Widiwardhono, Komisaris Utama PT Karya Tetangga Tuku.

Didirikan pada 2015 dari kios kecil seluas 16 meter persegi di Cipete, Tuku kini mengelola jaringan lebih dari 1.040 barista, menjual rata-rata 78.000 cup kopi per hari, dan siap menutup tahun 2025 dengan total 72 toko di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved