Viral iPhone Penumpang Pesawat Hilang, Anggota DPR: Budaya Kerja di Garuda Indonesia Sudah Kronis
Kasus hilangnya iPhone ramai diperbincangkan setelah seorang penumpang bernama Michael Tjendara mengungkapkan pengalamannya di media sosial.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyoroti kasus kehilangan ponsel milik penumpang Garuda Indonesia dalam penerbangan GA716 rute Jakarta-Melbourne pada Jumat (6/6/2025).
Mufti menilai, kasus tersebut bukan semata soal kehilangan barang, melainkan cerminan dari masalah mendalam pada budaya kerja di tubuh maskapai pelat merah itu.
"Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat kronis. Sudah seperti kanker, bukan cuma keuangan yang terus rugi, tetapi integritas SDM-nya juga bermasalah," kata Mufti kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Ada 2 Jenis iPhone yang Tidak Bisa Update ke iOS 26, Berikut Penjelasannya
Kasus hilangnya iPhone ramai diperbincangkan setelah seorang penumpang bernama Michael Tjendara mengungkapkan pengalamannya di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, Michael menyebut ponselnya hilang dari kantong kursi di pesawat.
Dia kemudian melacak perangkat itu dan menemukan lokasinya berada di sebuah hotel tempat kru Garuda menginap, sebelum akhirnya sinyal berpindah ke Sungai Yarra, tak jauh dari lokasi penginapan.
Menurut pengakuan Michael, pihak Garuda sempat menggeledah kamar kru dan memerintahkan mereka keluar hotel.
Namun, hanya berselang 10 menit setelah itu, lokasi iPhone terlacak telah bergeser ke sungai di kawasan Southbank Promenade, Melbourne.
Mufti pun menyayangkan kejadian tersebut dan menilai kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya.
"Penumpang bukan saja kehilangan barang namun juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya," ujarnya.
Dia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap manajemen Garuda Indonesia, termasuk pola perekrutan dan pembinaan sumber daya manusianya.
"Garuda itu bukan cuma butuh tambal sulam keuangan, tapi bedah besar-besaran di sisi SDM dan integritas. Percuma dikasih triliunan kalau kejujuran di lapangan tidak ada," tegas Mufti.
Pihak Garuda Indonesia diketahui menyatakan tengah melakukan investigasi internal. Seluruh awak kabin yang bertugas dalam penerbangan GA716 telah dibebastugaskan sementara.
"Kasus kehilangan barang penumpang seperti ini sudah sering terjadi. Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Kalau tidak, lama kelamaan Garuda akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi," imbuh Mufti.
Sosok A Darmadi, Kadis Sebut Pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih Bukan karena Tegur Anak Walkot |
![]() |
---|
DPR Soroti Minimnya Koordinasi LPSK dan Aparat Hukum, Usul Adanya Liaison Officer Permanen |
![]() |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
![]() |
---|
Pemerasan dengan Modus Tabrakkan Diri ke Mobil Terjadi di Cirebon, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Akhir Riwayat Akun Anonim, DPR Dorong Identitas Tunggal di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.