Senin, 6 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Pasar Global Rebound: Saham Asia, Wall Street hingga Emas Naik Usai Perang Dagang AS-China Reda

Pasar keuangan, saham dan emas global mencatatkan lonjakan signifikan setelah AS dan China menyepakati kerangka dagang ditengah konflik perang dagang

Pexels
PERANG DAGANG - Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Pasar keuangan, saham dan emas global mencatatkan lonjakan signifikan setelah AS dan China menyepakati kerangka dagang ditengah konflik perang dagang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasar keuangan dan saham global mencatatkan lonjakan signifikan setelah Amerika Serikat (AS) dan China menyepakati kerangka dagang.

Kesepakatan ini tercapai setelah kedua nya menggelar pertemuan tingkat tinggi selama dua di London, Selasa (11/6/2025).

Mengutip dari the Guardian, salah satu hasil utama dari kesepakatan ini adalah komitmen China untuk melonggarkan pembatasan ekspor mineral langka dan magnet, yang sangat dibutuhkan industri global, terutama untuk sektor teknologi, otomotif, dan pertahanan.

Sebagai imbalannya, Amerika Serikat akan mengurangi pembatasan ekspor terhadap sejumlah peralatan teknologi tinggi, termasuk komponen semikonduktor dan peralatan kedirgantaraan.

Selain soal ekspor, kedua negara juga sepakat untuk memperpanjang gencatan tarif jangka pendek selama 90 hari, yang pertama kali dimulai dari kesepakatan Jenewa.

Jika persetujuan resmi dari kedua pemimpin negara segera didapat, pelaksanaan penuh kesepakatan ini diperkirakan bisa dimulai sebelum kuartal ketiga 2025 berakhir.

Gencatan ini memberikan ruang bagi implementasi bertahap pelonggaran perdagangan kedua belah pihak, dengan kemungkinan perpanjangan jika ada kemajuan nyata antara AS dan China.

Pasar Saham Hingga Emas Melonjak

Merespon kabar baik ini, sentimen pasar langsung memberikan sinyal positif.  Termasuk bursa saham Amerika Serikat (AS) yang dibuka menguat pada perdagangan Rabu (11/6/2025).

Analis menyebut pelonggaran ketegangan dagang sebagai angin segar bagi investor yang sebelumnya mengkhawatirkan gangguan rantai pasok dan ketidakpastian global.

Baca juga: Ini Alasan Trump Sulit Hubungi Xi Jinping di Tengah Perang Dagang AS-China

“Pasar sangat menantikan kejelasan dari konflik dagang ini. Dengan adanya kesepakatan, risiko geopolitik berkurang drastis,” kata Vincent Lee, analis dari JP Morgan Asia Pacific.

Melansir Reuters, Indeks S&P 500 naik 0,55 persen ke level 6.038,81, sementara Nasdaq menguat 0,63 persen menjadi 19.714,99 dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,25 persen ke 42.866,87.

Lonjakan juga terjadi di perdagangan bursa Asia, tercatat selama 24 jam terakhir , indeks acuan Jepang Nikkei 225 dibuka naik 0,69 persen.

Sedangkan Topix menguat 0,2 persen, Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,56 persen dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil melonjak 0,8 persen.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,59 persen pada awal perdagangan dan melampaui rekor penutupan tertingginya sebelumnya.

Diikuti kenaikan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 24.111, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir di 24.162,87.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved