Senin, 29 September 2025

Menteri Trenggono Jamin Pesisir Pantai Pantura Jawa Tidak Abrasi Meski Ada Revitalisasi Tambak 

program revitalisasi tambak seluas 20.000 hektare untuk budidaya ikan nila salin, tidak akan membuat abrasi di jalur pantura

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Dennis Destriyawan/Tribunnews.com
BUDIDAYA NILA SALIN - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan, program revitalisasi tambak seluas 20.000 hektare untuk budidaya ikan nila salin, tidak akan membuat abrasi di jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan, program revitalisasi tambak seluas 20.000 hektare untuk budidaya ikan nila salin, tidak akan membuat abrasi di jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.

Sebab menurutnya, pemerintah juga akan secara paralel menanam pohon mangrove sekaligus merevitalisasi tambak-tambak yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: KKP Bakal Revitalisasi 20 Ribu Hektare Tambak Pantura Jawa Jadi Budidaya Ikan Nila Salin 

"Soal kerusakan pesisir. Akibat dari apa namanya itu kan peristiwa alam juga kerusakan karena dibuat tambak yang mepet ke laut dan seterusnya. Tentu ini adalah salah satu sekaligus di wilayah yang akan kita bangun kita revitalisasi pesisirnya. Dengan penanaman mangrove dan lain sebagainya di lautan," kata Trenggono di Kementerian KKP, Kamis (5/6/2025).

Trenggono menegaskan bahwa KKP akan menghitung jarak tambak dengan pantai lepas tidak akan mepet. Sehingga ada ruang untuk pembangunan hutan mangrove yang bisa melindungi tanah di wilayah pesisir.

"Jadi jarak tambaknya dengan pantai itu kita hitung tidak mepet ke pantai tetapi dari pinggiran pantai sampai ke jarak tambak itu kita ada ruang yang cukup sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Di situ akan dibuat hutan mangrove. Itu salah satunya," papar dia.

Baca juga: KKP Terjunkan Tim Polisi Khusus Periksa Tambang Nikel di Raja Ampat

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), akan merevitalisasi tambak-tambak di jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa seluas 20.000 hektare, agar menjadi produktif untuk budidaya ikan nila salin.

Program ini termasuk dalam program prioritas KKP tahun 2025 sampai 2029. Total nilai investasi untuk program revitalisasi ini sebesar Rp 26 triliun.

Revitalisasi tambak di jalur Pantura meliputi wilayah Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu. Untuk di Bekasi meliputi kecamatan Babelan, Cabangbungin, Muaragembong dan Tarumajaya. 

Sedangkan wilayah Karawang meliputi kecamatan Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Pakisjaya dan Tirtajaya. Sedangkan di Subang kecamatan Belanakan, Legonkulon, Pusakanagara dan Sukasari. Sementara di Indramayu meliputi kecamatan Cantigi, Kandanghaur, Losarang, Pasekan dan Sindang.

Adapun dampak dari program revitalisasi ini diharapkan bisa memproduksi sebanyak 1,18 juta ton per tahun. Selain itu, meningkatkan produktivitas, mendukung kebijakan swasembada dan ketahanan pangan, berkontribusi menciptakan pertumbuhan ekonomi.

Lalu menciptakan penyerapan tenaga kerja bagi 168 ribu orang, mendorong terciptanya industri hulu dan industri hilir bagi produk berbasis ikan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan