Dukung Ekonomi Kreatif di Sektor F&B, Pelatihan Barista Terus Digenjot
Berbagai kedai kopi, kafe dari yang sederhana sampai yang berkelas banyak berdiri di berbagai kota, bahkan di kota-kota kecil.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonomi kreatif di usaha kuliner atau food and beverages (F&B) menjadi sektor usaha yang tumbuh sangat cepat pasca pandemi.
Berbagai kedai kopi, kafe dari yang sederhana sampai yang berkelas banyak berdiri di berbagai kota, bahkan di kota-kota kecil.
Ini merupakan tren positif karena menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi angkatan kerja muda yang terus bertambah setiap tahunnya.
Di pengembangan bisnis F&B, keterampilan barista atau peracik kopi menjadi kunci utama. Hal ini ditopang oleh berbagai aktivitas pelatihan barista setiap tahun.
Baca juga: Jurus Meracik Espresso di Rumah Ala Barista, Perhatikan Kualitas Biji dan Tingkat Kehalusan Gilingan
Terbaru, kegiatan pelatihan barista bertajuk Toffin Masterclass kembali diselenggarakan melibatkan 1.000 peserta di 10 kota Tanah Air.
Kegiatan ini menyasar peserta tidak hanya untuk barista, tapi juga mixologist, baker, hingga pemilik usaha makanan dan minuman (food and beverage).
Kegiatan Toffin Masterclass 3.0 mengusung dua konsep, yakni pelatihan dan kompetisi. Di kelas pelatihan mencakup pembelajaran tentang The Sensory Room (sensori kopi), The Pattern Room (latte art), The Specialty Room (kopi spesialti), dan The Sweet Room (kue dan coklat).
Sedangkan kelas kompetisi ditujukan bagi barista atau mixologist yang ingin unjuk gigi membuat minuman berbahan dasar kopi dengan alkohol dalam pentas "FO Coffee in Good Spirits Championship 2025"
Vice President of Marketing Toffin Indonesia Ario Fajar menjelaskan, Toffin Masterclass 3.0 lebih interaktif di mana mentor dan peserta akan terlibat langsung selama pembelajaran.
"Setiap tahun kami menyempurnakan konsep acara agar kegiatan ini benar-benar memiliki dampak positif bagi peserta. Kami berharap pelatihan ini akan terus eksis di daerah guna meningkatkan daya saing industri lokal," ujar Ario.
Ario menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah memberikan pembekalan di lebih dari 2000 peserta di 26 kota besar dan kecil melibatkan 18 mentor nasional dan internasional.
Untuk Toffin Masterclass 3.0 diselenggarakan di Denpasar, Surabaya, Semarang, Bandung, Makassar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Riau dan Medan.
Pihaknya menunjuk sejumlah mentor seperti Dawn Chan (5th World Barista Champion), Patrik Vinsensius (Indonesia Barista Champion 2023), Georgius Audrey (ICGS Champion 2025), Hendri Kurniawan (World Coffee Certified Judge), Adi Taroepratjeka (Q Grader), Bryan Masga (Indonesia Latte Art Champion 2025), Joost Rolland (Founder of Kakagear), Stella Permata (Pastry Instructor), Erna Lingga (Executive Pastry Chef).
"The F&B Learning Hub adalah tema pada edisi kali ini di mana kami mengharapkan Toffin Masterclass akan menjadi hub untuk belajar, membangun skill, serta jejaring antara mereka yang berkarir atau berbisnis di daerah dengan para mentor yang sudah memiliki kapasitas nasional dan internasional," kata Ario.
Hendri Kurniawan, mentor sekaligus World Coffee Certified Judge, menuturkan pihaknya mengajarkan kelas kopi sensori yang akan membahas score sheet World Barista Champion, hingga milk beverage sensory.
Festival UMKM NTB: Menko PM dan Kementerian UMKM Perkuat Legalitas Nasabah PNM |
![]() |
---|
Karier Irjen Krishna Murti dari Penumpas Terorisme Sarinah Kini Diduga Selingkuh dengan Polwan |
![]() |
---|
Kopi asal Pangalengan Bandung Mendunia, dari Dubai Hingga ke Thailand |
![]() |
---|
Habib Idrus Salim Aljufri Soroti Penyaluran Kredit dan Likuiditas Perbankan, Minta OJK Awasi Himbara |
![]() |
---|
Siti Mukaromah: PLUT Berperan Vital Bantu UMKM Naik Kelas, Jadi Solusi Kurangi Pengangguran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.