Senin, 29 September 2025

Lokal Asri

Ekonomi Hijau Terancam, Judi Online Jadi Pengalih Aliran Dana Produktif

Judi online berpotensi menjadi salah satu faktor yang menghalangi tercapainya tujuan ekonomi hijau.

|
Editor: Content Writer
via TribunJabar.id
DAMPAK NEGATIF JUDOL - Ilustrasi judi online. Judi online berpotensi menjadi salah satu faktor yang menghalangi tercapainya tujuan ekonomi hijau. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran telah merumuskan sejumlah visi dan tujuan yang ingin dicapai untuk bangsa ini. Visi tersebut tercermin dalam Asta Cita, yang terdiri dari delapan gagasan utama.

Salah satunya adalah membangun ekonomi hijau, yaitu pengembangan ekonomi yang mengutamakan prinsip keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Tujuan dari visi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Namun, seperti halnya setiap tujuan yang pasti menghadapi tantangan, gagasan ini pun tidak lepas dari hambatan yang cukup signifikan. Meski tampaknya tidak berkaitan langsung, hambatan ini justru menjadi salah satu faktor yang menghalangi tercapainya tujuan ekonomi hijau. Tantangan tersebut adalah fenomena judi online.

Pembawa Petaka bagi Masyarakat dan Negara

Judi online kini menjadi malapetaka bagi masyarakat. Beragam laporan media menunjukkan bagaimana praktik ini menggerogoti kehidupan, seperti dari hilangnya harta benda karena terjerat utang untuk berjudi, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga akibat pasangan yang kecanduan, hingga munculnya tekanan mental berat yang berujung pada depresi dan bahkan bunuh diri.

Jumlah pemain judi online di Indonesia tergolong mengejutkan jika melihat data yang telah terungkap. Mengutip Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 tercatat ada sekitar 8,8 juta orang yang terlibat dalam aktivitas judi online, berdasarkan Data Intelijen Ekonomi.

Lebih lanjut, data ini menunjukkan bahwa 80 persen pemain berasal dari kelompok ekonomi menengah ke bawah, dengan mayoritas targetnya adalah generasi muda.

Baca juga: Indonesia Darurat Judi Online, 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Jadi Korban

JudiĀ online bukan sekadar masalah individu, tapi juga pukulan telak bagi negara. Presiden Prabowo, seperti dikutip Tempo, menyebut Indonesia kehilangan sekitar Rp900 triliun tiap tahun akibat praktik ini. Perputaran uang bukannya menggerakkan ekonomi nasional, justru bocor ke luar negeri dan akhirnya menyisakan kerugian besar tanpa manfaat apa pun.

Dampaknya Pada Prinsip Ekonomi Hijau

Salah satu fondasi dalam membangun ekonomi hijau adalah bagaimana sumber daya, termasuk dana, digunakan secara bijak dan efisien. Sayangnya, hal ini terganggu ketika masyarakat terlibat dalam judi online.

Dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan dasar, biaya pendidikan, menabung, atau berinvestasi di sektor yang mendukung kelestarian lingkungan, seperti energi bersih, transportasi hijau, atau pertanian ramah lingkungan, justru terbuang untuk aktivitas yang konsumtif dan bersifat untung-untungan.

Dana masyarakat juga bisa saja digunakan untuk mendukung UMKM lokal yang mengusung prinsip zero waste atau untuk membeli produk dari usaha ramah lingkungan. Namun, keterlibatan dalam judi online sering kali membuat masyarakat kehilangan dana karena mengalami kekalahan dalam berjudi.

Padahal, judi online tidak menghasilkan nilai ekonomi yang nyata. Tidak ada produk yang dihasilkan, tidak tercipta lapangan kerja yang bermanfaat, dan tidak ada kontribusi berarti bagi ekonomi lokal maupun pelestarian lingkungan.

Selain itu, sebagian besar platform judi online beroperasi secara ilegal dan berbasis di luar negeri, sehingga sulit dijangkau oleh hukum Indonesia. Akibatnya, pemilik server judi online tidak menyumbang pajak, tidak memiliki sistem yang transparan, serta tidak memikul tanggung jawab sosial maupun lingkungan.

Aktivitas ini masuk dalam kategori ekonomi gelap (shadow economy) yang justru menghambat upaya pemerintah dalam mengalokasikan anggaran ke sektor-sektor yang lebih konstruktif, termasuk ekonomi hijau.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan