LPS: Hampir 50 Persen Anak SMA Haus Investasi Tapi Pembekalan Kurang
LPS mencatat, hampir 50 persen anak Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki ketertarikan di dunia investasi di pasar modal
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, hampir 50 persen anak Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki ketertarikan di dunia investasi di pasar modal, namun pengetahuannya masih minim.
Karenanya, LPS menggelar acara "LPS Putih Abu-abu Financial Festival 2025" di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Sabtu (31/5/2025).
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk promosi dan edukasi LPS kepada generasi Z termasuk anak-anak SMA terhadap pasar modal maupun keuangan.
Baca juga: Aset LPS Diproyeksi Tembus Rp 270 Triliun hingga Akhir 2025
"Kami ingin mengedukasi mereka tentang pasar modal, pasar keuangan, LPS dan lain-lain supaya mereka mengerti betul sistem finansial yang ada di Indonesia," ucap Purbaya dalam acara tersebut, Sabtu.
"Sekarang kan hampir 50 persen katanya di pasar modal tuh dari anak-anak SMA ini yang mereka haus investasi tapi pembekalannya masih relatif kurang. Jadi ini langkah awal dari LPS untuk mempromosikan sektor finansial keuangan ke anak-anak SMA," imbuhnya menegaskan.
Purbaya mengatakan, kegiatan ini menjadi awal bagi LPS untuk memberikan pengetahuan kepada generasi Z dan berlanjut kedepannya dengan menyasar bukan hanya pada anak sekolah, melainkan ke mahasiswa juga.
Baca juga: LPS Proyeksikan Tabungan Warga Tajir di Atas Rp 5 Miliar Bakal Tumbuh hingga 6 Persen
"Kami akan melakukan kegiatan seperti ini sebanyak mungkin ke depannya. Ini kan baru saya bilang tadi baru langkah pertama ke anak-anak SMA, bukan hanya kita ke sekolah-sekolah, ke universitas maupun ke masyarakat umum. Ini saya pikir langkah yang pertama ke SMA dan akan kita teruskan ke depannya," jelas dia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan indeks literasi keuangan bagi masyarakat, termasuk anak-anak muda di Tanah Air naik satu persen per tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengemukakan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia tahun ini baru mencapai 66,46 persen atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 65 persen.
"Secara geografis wilayah kita cukup menantang, teknologi informasi maupun jaringan internet di setiap daerah juga tidak sama, namun kami tidak patah semangat untuk mengedukasi dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat secara luas," katanya.
Infrastruktur Keamanan Sekuritas Diminta Diperkuat Cegah Kebocoran Dana Investasi |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya soal Anggaran Negara: Kalau Enggak Berani Habisin Anggaran, Ya Jangan Direncanakan |
![]() |
---|
Pertemuan dan Simposium Perumahan 'Warisan Bangsa' Dihadiri 1.380 Peserta |
![]() |
---|
Quotes of the Day Menkeu Purbaya untuk Anak Muda: Belanja Sesuai Kantong Sendiri, Jangan Utang |
![]() |
---|
Purbaya Tak Mau Uang Negara Nganggur, Anggaran Kementerian Akan Dicek: Dana Ditarik Jika Tak Optimal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.