Senin, 29 September 2025

Penulisan Ulang Sejarah RI

Sikapi Aksi Penolakan Penulisan Ulang Sejarah RI, Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Pepesan Kosong

Proyek penulisan ulang sejarah yang digagas pemerintah belum sampai pada tahap publikasi utuh sehingga tidak semestinya langsung ditolak.

Tribunnews.com/ Fersianus Waku
PENULISAN ULANG SEJARAH - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Ia mengungkap anggaran untuk penulisan ulang sejarah nasional mencapai sekitar Rp 9 miliar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, merespons aksi penolakan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI).

"Saya enggak ngerti dari mana mereka? Apa namanya membuat satu judgement untuk sesuatu yang belum ditulis," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Politikus Partai Gerindra ini mempertanyakan dasar kritik yang muncul dari AKSI. 

Menurut Fadli, proyek penulisan ulang sejarah yang digagas pemerintah belum sampai pada tahap publikasi utuh sehingga tidak semestinya langsung ditolak.

Baca juga: 4 Fakta Penulisan Ulang Sejarah Indonesia: Anggaran Rp9 M hingga Dihilangkannya Istilah Orde Lama

"Jadi harusnya ditulis dulu baru komentar. Kalau ini kan aneh itu kan jadi semacam apa ya namanya prasangka," ujar Fadli.

Fadli juga menjelaskan bahwa draf yang saat ini ada baru sebatas kerangka awal yang belum final.

"Jadi kalau kita lihat, kalau cuma mau melihat dari draf, tadi draf itu namanya juga draf dari konsep dari kerangka pembabakan gitu. Jadi bagaimana ada judgement seperti itu saya saja belum pernah lihat bagaimana bisa mengomentari sesuatu yang belum ada," ungkapnya.

Fadli bahkan menyebut polemik yang terjadi sebagai perdebatan kosong.

"Banyak yang diperdebatkan itu pepesan kosong gitu loh, yang diperdebatkan pepesan kosong yang tidak ada ya," ucapnya.

Dia meminta publik untuk menunggu hasil akhir dari proyek tersebut. Pemerintah, kata Fadli, juga tengah menyiapkan ruang dialog.

"Tunggu dulu bukunya atau sampai progres saya sampaikan tadi mungkin 70 persen, 80 persen. Sekarang sudah di atas 50 persen, kita akan memang rencananya mau membuka diskusi dialog," imbuh Fadli.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan