Penulisan Ulang Sejarah RI
Dikte Fadli Zon Soal Penulisan Ulang Sejarah RI, Ahmad Dhani: Negara Wajib Mencerdaskan Bangsa
Ahmad Dhani membeberkan tiga poin penting yang menurutnya harus diperhatikan dalam penulisan ulang sejarah Indonesia.
Penulis:
Fauzi Nur Alamsyah
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi Ahmad Dhani kembali menarik perhatian publik di media sosial.
Dalam unggahan terbarunya, Ahmad Dhani menyampaikan pesan kepada Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengenai penulisan ulang sejarah Indonesia.
Suami Mulan Jameela ini membeberkan tiga poin penting yang menurutnya harus diperhatikan dalam penulisan ulang sejarah Indonesia.
Baca juga: Pengamat Nilai Penulisan Ulang Buku Sejarah Indonesia Inisiatif Fadli Zon
"Untuk Fadli Zon. Tulis sejarah berdasarkan dokumen (dari instansi kredibel), artefak, dan media cetak nasional (bukan dari YouTube, blog, Twitter, IG, TikTok, dan bukan dari media gosip)," tulis Dhani dikutip Tribunnews.com, Sabtu (5/7/2025).

Ahmad Dhani menambahkan penulisan ulang sejarah tidak boleh berdasarkan beberapa aspek, termasuk sumber diantaranya YouTube, Blog, Twitter, Instagram, hingga TikTok hingga media.
"Bukan berdasarkan: 1. Katanya katanya 2. Konon 3. Pernyataan sepihak," ungkap Dhani.
Hal itu juga diungkap Ahmad dalam keterangan unggahan dalam Instagram miliknya.
"Nulis sejarah tidak boleh menggunakan perasaan dan sentimen," tulis Dhani.
Itu sebaiknya dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi masyarakat Indonesia yang membacanya. Sebab kementerian Kebudayaan memiliki peran penting dan tanggung jawab kepada publik.
"Negara punya kewajiban mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perlu diingat rata-rata IQ 78 sulit membaca kata, kalimat, dan diksi," tulisnya.
Penulisan Ulang Sejarah RI
Anies Baswedan Soal Penulisan Ulang Sejarah: Penting untuk Tidak Mengurangi dan Menambah |
---|
Respons Fadli Zon Soal DPR Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah RI: Ya Baguslah |
---|
Observo Center: Menulis Ulang Sejarah, Menguatkan Nasionalisme |
---|
Kala Tangisan 2 Anggota DPR Tak Cukup Buat Fadli Zon Akui Ada Pemerkosaan Massal pada Mei 1998 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.