Selasa, 7 Oktober 2025

Soal Ekspor Beras RI ke Malaysia, Menteri Kabinet Prabowo Terlihat Tak Kompak

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengaku telah bertemu pelaku usaha dari Malaysia yang tertarik mengimpor beras dari Indonesia.

Istimewa
PRODUKSI BERAS INDONESIA - Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Indonesia berhasil menembus angka 3,7 juga ton. Hal ini menjadikan stok cadangan beras di angka tertinggi sepanjang sejarah, bahkan sejak badan ini berdiri 1969. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stok beras Indonesia yang disimpan di Bulog pada saat ini mencapai 3,7 juta ton, di mana angka ini tertinggi sepanjang BUMN Pangan tersebut berdiri.

Melipahnya beras yang dimiliki pemerintah, memunculkan rencana untuk di ekspor ke negara tetangga, seperti Malaysia.

Namun, rencana ekspor ini seakan tidak kompak dijalankan oleh anak buat Presiden Prabowo Subianto (Prabowo).

Baca juga: Kementerian Pertanian Siap Ekspor Beras Jika Diminta Prabowo

Berikut pernyataan menteri maupun wakil menteri Kabinet Merah Putih:

Wamentan Sudaryono

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan Indonesia siap menyalurkan sebagian cadangan berasnya ke luar negeri, termasuk Malaysia.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog itu, rencana ekspor ini sudah sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden sudah kasih perintah, manakala diperlukan, maka kami siap," katanya usai meninjau Sentra Penggilingan Padi Modern/Modern Rice Milling Plant (MRMP) Perum Bulog di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).

Sudaryono mengungkap bahwa Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Pertanian Malaysia untuk membicarakan rencana ekspor ini.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas ketersediaan stok beras Indonesia serta harga jual yang ditawarkan.

Tak hanya itu, Sudaryono juga mengaku telah bertemu pelaku usaha dari Malaysia yang tertarik mengimpor beras dari Indonesia.

Dari hasil pembicaraan awal, muncul angka sekitar 2.000 ton per bulan sebagai volume ekspor potensial.

Meski demikian, Sudaryono menegaskan bahwa pengaturan teknis ekspor ini belum dibahas.

"Kemarin sih yang dibahas mungkin sekitar 2.000 ton per bulan ya karena kan Malaysia juga ambil dari banyak tempat. Ini belum sampai ke [pembahasan mengenai] teknis. Ini lagi kami atur," ujar Sudaryono.

Permintaan Beras RI

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved