Pak Prabowo, Tolongin Rakyatnya Rela Jual Data Mata Demi Rp200.000, Ada 21 Ribu Pekerja Sudah di-PHK
Data biometrik nantinya kemudian diubah menjadi kode terenkripsi yang tidak dapat dikembalikan menjadi gambar iris (zero-knowledge proof).
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sulitnya mencari kerja membuat masyarakat mudah tergiur oleh iming-iming mendapatkan uang.
Satu di antaranya, Siti (20), warga Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengaku tergiur dengan imbalan uang Rp 200.000 jika melakukan pemindaian data retina mata ke WorldID.
"Saya daftar di World App katanya biar dapat uang. Katanya dapat Rp 200.000-an," kata Siti saat ditemui di gerai WorldID Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/4/2025).
World ID adalah identitas digital global dan terenkripsi yang dikembangkan sebagai bukti keunikan manusia.
Baca juga: Heboh Scan Retina Mata di Jabar, Menteri Komdigi Meutya Hafid Panggil Worldcoin Pekan Depan
World ID bertindak sebagai paspor digital yang dapat digunakan secara online.
Untuk mendapatkan World ID, pengguna harus menjalani pemindaian biometrik iris mata melalui Orb.
Data biometrik ini kemudian diubah menjadi kode terenkripsi yang tidak dapat dikembalikan menjadi gambar iris (zero-knowledge proof).
Ia mengaku mendapatkan informasi layanan WorldID dari seorang teman yang lebih dulu mengikuti pemindaian data dan mengantongi uang ratusan ribu rupiah.
Siti kemudian tertarik lantaran ia membutuhkan uang. Apalagi, Siti hingga kini masih kesulitan mencari pekerjaan.
"Sekarang lagi nyari kerja, lumayan sulit," ucap dia.
Tanpa pikir panjang, Siti mengunduh aplikasi World App sebagai tahapan awal sebelum memverifikasi data retina mata langsung ke gerai WorldID Setelah mengunduh aplikasi, Siti langsung mengisi data diri, seperti nama lengkap, alamat tempat tinggal, hingga nomor identitas kependudukan.
Tak lama, ia mendapat jadwal pemindaian data mata pada Selasa (6/5/2025) dengan lokasi gerai di Jalan Ir H Juanda.
Siti lantas mendatangi gerai dengan maksud menyerahkan data retina matanya tanpa mengetahui akan digunakan untuk apa.
Setibanya di lokasi, Siti baru tahu bahwa gerai sudah tutup setelah layanan dibekukan pemerintah karena belum mengantongi izin operasional.
"Enggak tahu, tapi dibekukan sudah tahu. Tadi baca-baca. Tapi tetap penasaran mau ke sini," ujar Siti.
Siti mengaku curiga dengan layanan WorldID karena belakangan dibekukan oleh pemerintah.
Tayangan Video Presiden Prabowo di Bioskop, Komdigi: Bagian Komunikasi Publik |
![]() |
---|
8 Tips Sederhana Redakan Mata Lelah Karena Layar HP dan Komputer |
![]() |
---|
Anggota Komisi I DPR Dukung Pemerintah Mendorong Platform Digital Sediakan Fitur Deteksi Konten AI |
![]() |
---|
Puluhan Mata Elang di Tangerang Diamankan, Kapolresta Tegaskan Tak Boleh Asal Cegat di Jalan |
![]() |
---|
Kolaborasi Strategis: 500 Siswa Dapatkan Manfaat Gratis dari Bakti Sosial pada Dies ke-41 UT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.