Elyaza, Kerajinan Daur Ulang yang Tumbuh dari Pandemi dan Menggerakkan Masyarakat
Dengan menggunakan plastik bekas yang ada di rumah, ia akhirnya menemukan teknik menganyam plastik untuk dijadikan tas.
"Saya masih belum begitu menguasai teknologi, sebenarnya sudah mencoba memasarkan di Shopee, tapi kenapa produk saya belum dikenal lebih luas," kata Novi.
"Penjualannya tidak banyak, hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 pcs. Di Shopee memang ada yang membeli, tapi jumlahnya masih sedikit," tambahnya.
Meski sudah mencoba platform seperti Shopee dan TikTok, produk Elyaza belum berhasil viral atau dikenal secara luas seperti yang diharapkannya.
"Kadang, saat saya live di TikTok, yang membeli cuma satu atau dua orang. Padahal harga produk kami sudah sangat terjangkau," ungkap Novi.
Namun, Novi tidak menyerah. Ia terus mencari berbagai cara untuk memasarkan produknya, termasuk dengan menetapkan harga yang berbeda untuk segmen pasar tertentu.
Untuk anak-anak, Elyaza menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau.
Sementara untuk segmen ibu-ibu hingga produk dengan kelas lebih tinggi, Elyaza menambahkan aksesoris seperti manik-manik agar tampil lebih elegan.
"Kami punya berbagai tingkat harga. Untuk anak-anak, harganya satu, untuk ibu-ibu berbeda, dan untuk produk yang lebih mewah, kami tambahkan aksesoris atau manik-manik agar lebih eksklusif," jelas Novi.
Dengan cara ini, Elyaza dapat menjangkau berbagai segmen pasar, dari yang lebih ekonomis hingga yang lebih mewah.
Baca juga: Cenderaloka: Platform Jual Beli Produk Kerajinan dan UMKM Langsung dari Perajin Lokal
Berdayakan Warga, Jaga Lingkungan, dan Bangun Merek Lokal

Elyaza bukan hanya sebuah usaha kerajinan tangan, tetapi juga sebuah contoh nyata dari pemberdayaan masyarakat dan perhatian terhadap lingkungan.
Dengan memanfaatkan plastik bekas, Elyaza membantu mengurangi sampah sambil mengubahnya menjadi produk yang bernilai jual.
Selain itu, Novi telah menciptakan peluang kerja bagi warga sekitar yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap.
Dalam waktu singkat, Elyaza berhasil menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berkembang.
Semangat dan ketekunan Novi menjadi inspirasi, khususnya bagi pelaku UMKM di daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News (*)
Sumber: TribunJualBeli.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Julia Craft, UMKM Kreatif Asal Klaten dengan Sentuhan Personal di Setiap Produk |
![]() |
---|
Dari Hobi Menjahit hingga Fashion Berkelanjutan: Kisah Inspiratif Anita Alvin dari Klaten |
![]() |
---|
Holding UMKM Dinilai Dapat Mudahkan Pelaku Usaha Kecil Mengakses KUR |
![]() |
---|
Berawal dari Rumah, Alodie Collection Tembus Pasar Nasional Lewat Ecoprint |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.