Berawal dari Rumah, Alodie Collection Tembus Pasar Nasional Lewat Ecoprint
Berawal coba-coba menggunakan daun sekitar rumah, Dewi Chatur Rahayu kini sukses mengembangkan Alodie Collection brand ecoprint lokal dari Wonogiri.
Editor:
Andra Kusuma
TRIBUNSHOPPING.COM - Dewi Chatur Rahayu, seorang perempuan asal Wonogiri, berhasil mengubah masa sulit saat pandemi COVID-19 menjadi peluang emas.
Di tengah berbagai keterbatasan selama masa pandemi, Dewi justru menemukan jalan untuk membangun bisnis kerajinan ecoprint yang kini dikenal dengan nama Alodie Collection.
Sebelum terjun ke dunia ecoprint, Dewi berprofesi sebagai perhias. Namun, aktivitas yang terbatas selama pandemi mendorongnya mencari jalur baru.
Keputusan tersebut membawanya menjadi pengusaha kreatif yang sukses di bidang kerajinan ramah lingkungan.
Bermula dari rumahnya sendiri, Dewi mulai mengeksplorasi kekayaan alam sekitar.
Daun jambu mete yang banyak tumbuh di lingkungan tempat tinggalnya menjadi ciri khas utama produk-produk Alodie.
Dewi mengisahkan awal perjalanannya yang sederhana, saat ia bereksperimen menggunakan daun-daun yang tersedia di sekitar rumah.
Hasilnya ternyata di luar dugaan.
“Awalnya hanya coba-coba pakai daun yang ada di sekitar rumah. Eh, hasilnya cantik. Dari situ saya jadi tertarik mendalami ecoprint lebih serius,” ungkap Dewi Chatur Rahayu dalam wawancara bersama Cenderaloka, Senin (19/05/2025).
Dewi mengisahkan bahwa awal mula lahirnya Alodie Collection bermula dari eksperimen sederhana yang ia lakukan menggunakan daun-daun yang tumbuh di sekitar rumahnya.
Lingkungan tempat tinggal Dewi yang dipenuhi berbagai jenis daun, termasuk daun jambu mete, memberinya banyak inspirasi untuk berkarya.
Ia pun mulai mengolah daun-daun tersebut menjadi motif unik melalui teknik ecoprint.
Dewi mengungkapkan bahwa meski ia menyukai batik, ia justru jarang mengenakannya.
Hal inilah yang membuatnya tertarik pada ecoprint, sebuah teknik yang menurutnya lebih sesuai dengan kepribadiannya.
"Ecoprint terasa lebih personal. Warnanya lebih hidup, hasilnya tidak bisa ditebak, dan setiap lembar kain punya keunikan tersendiri," ujarnya dengan penuh semangat saat mengenang awal mula ketertarikannya pada dunia ecoprint.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.