Senin, 29 September 2025

Cenderaloka

Dari Hobi Menjahit hingga Fashion Berkelanjutan: Kisah Inspiratif Anita Alvin dari Klaten

Salah satu kekuatan dari karya Anita yaitu kemampuannya menggabungkan kain tradisional lurik dengan desain busana semi-formal dan kasual modern

|
Editor: Andra Kusuma
Tribunshopping.com
Ciri khas Anita Alvin terletak pada keberaniannya menggabungkan unsur tradisional seperti kain lurik dengan sentuhan gaya semi-formal dan kasual yang modern. 

TRIBUNNEWS.COM – Berawal dari kegemaran menjahit usai lulus sekolah, Anita Alvin, perempuan asal Klaten, berhasil mengubah passion pribadinya menjadi sebuah bisnis fashion lokal yang memadukan unsur budaya dan kepedulian lingkungan.

Brand fashion miliknya yang dinamai sesuai namanya, Anita Alvin, tak sekadar mengedepankan estetika, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya.

Menariknya, rancangan busana Anita telah menghiasi sejumlah panggung bergengsi, seperti ajang Miss Global, Duta Anti Narkoba, hingga Klaten Fashion Festival.

Koleksinya kerap dipilih untuk mewakili Indonesia dalam pemilihan duta pariwisata maupun kompetisi pencarian bakat tingkat nasional.

Lulusan tata busana ini mulai membuka jasa jahit pribadi pada 2009, setahun setelah menyelesaikan pendidikan.

Namun, konsep produk yang kuat dengan ciri khas baru benar-benar ia kembangkan dalam lima tahun terakhir.

“Awalnya memang hanya menjahit untuk kebutuhan pribadi. Tapi lima tahun belakangan saya mulai fokus merancang produk yang punya karakter, memanfaatkan lurik dan bahan ramah lingkungan,” ujar Anita kepada Cenderaloka.

Lurik dan Alam Jadi Ciri Khas

lihat fotoProduk lurik by Anita Alvin, Perajin Fashion asal Klaten.
Produk lurik by Anita Alvin, Perajin Fashion asal Klaten.

Salah satu kekuatan dari karya Anita adalah kemampuannya menggabungkan kain tradisional seperti lurik dengan desain busana semi-formal dan kasual yang modern.

Tak hanya itu, sebagian besar bahan yang ia gunakan berasal dari pewarna alami, mencerminkan komitmen pada keberlanjutan.

“Kami memakai lurik berpewarna alam. Jadi benar-benar kembali ke alam, untuk bumi,” jelasnya.

Anita juga mengaku bahwa ide-ide desainnya banyak terinspirasi dari keindahan alam.

Dengan konsep timeless dan berkelanjutan, ia menciptakan busana yang tetap relevan meski tren berganti, sekaligus ramah lingkungan dan tahan lama.

Berkembang Lewat Komunitas dan Inovasi

Perjalanan bisnis Anita tak selalu mulus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait

Cenderaloka

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan