Melestarikan Budaya Lewat Batik, Kisah Perjalanan Batik Tresno Dharma
Beda dari yang lain, Batik Tresno Dharma memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari batik tradisional yang umumnya menggunakan warna-warna gelap.
Penulis:
Andra Kusuma
TRIBUNNEWS.COM - Di balik keindahan alam Karanganyar yang menawan, terdapat sebuah desa yang kaya akan nilai budaya, yakni Desa Girilayu di Kecamatan Matesih.
Desa ini populer dengan sebutan Kampung Batik Girilayu.
Desa Girilayu merupakan salah satu tempat di mana tradisi membatik telah dijaga turun-temurun sejak masa pemerintahan Mangkunegaran.
Salah satu pelaku usaha yang turut andil dalam menjaga dan mengembangkan budaya batik di desa ini adalah Reni Suprihatin , pemilik Batik Tresno Dharma.
Reni Suprihatin, yang kini berusia 32 tahun, mulai menekuni seni membatik sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Dengan bekal pengalaman bekerja sebagai pengrajin batik di wilayah Solo dan Sukoharjo, ia memutuskan mendirikan bisnis batiknya sendiri pada tahun 2018.
Ia mengungkapkan bahwa latar belakang usahanya berasal dari pengalamannya secara langsung di dunia batik.
"Saya dulunya pengrajin batik di Solo, sekarang merintis usaha sendiri," tutur Reni saat dihubungi tim Tribunnews.com (Rabu, 30/04/2025).
Sejak kecil, Reni telah mengenal dunia batik, mengikuti tradisi keluarganya yang memang telah lama terlibat dalam bidang ini.
Keputusannya membangun usaha sendiri juga dilandasi oleh keinginan untuk menampilkan karya yang merepresentasikan jati diri dan ide kreatifnya.
Keunikan Batik Tresno Dharma
Batik Tresno Dharma memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari batik tradisional yang umumnya menggunakan warna-warna gelap.
Reni menghadirkan inovasi dengan menciptakan batik bermotif klasik warisan leluhur sekaligus mengembangkan desain kontemporer hasil kreasinya.
"Motif klasik biasanya sudah punya pakem, kalau desain yang baru, itu saya buat sendiri," jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, Reni menggunakan teknik gradasi warna, yang menjadi salah satu identitas batik produksinya. Warna-warna cerah dan perpaduan gradasi memberi sentuhan modern tanpa meninggalkan akar tradisional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.