Senin, 6 Oktober 2025

APINDO: Tren PHK Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Faktor Ini Perlu Perhatian

Tren PHK cenderung meningkat di berbagai sektor industri antara lain dipicu oleh perang dagang yang memperlemah perekonomian global.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
dok. Kompas
TREN PHK - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia Bob Azam. Tren PHK cenderung meningkat di berbagai sektor industri antara lain dipicu oleh perang dagang yang memperlemah perekonomian global. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) cenderung meningkat di berbagai sektor industri antara lain dipicu oleh perang dagang yang memperlemah perekonomian global.

Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menunjukkan, banyak pabrik tutup dan 13.000 pekerja dirumahkan dan terkena PHK.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia Bob Azam mengatakan, bukan hanya persoalan ekonomi global, PHK sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor lain.

"PHK itu kompleks ya. Jadi ada persoalan yang sifatnya struktural, ada persoalan-persoalan perekonomian yang memang sudah melemah sejak tahun 2019, itu bukan baru lagi, juga implikasi ada perang dagang dan juga perang Ukraine dan Rusia. Jadi banyak faktornya," ungkap Bob kepada Wartawan di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Bob menambahkan, PHK tidak hanya terjadi di Indonesia. Tren pengurangan pekerja juga terjadi diberbagai negara, diantaranya di Singapura.

"PHK tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara lain juga sama. Bahkan di Singapura salah satu bank besar di Singapura punya rencana mengurangi 45.000 tenaga kerjanya ke depan, karena mereka transformasi masuk ke digital bank," ucap Bob.

Ia menerangkan, pemutusan hubungan kerja akan selalu terjadi di industri tetapi jangan dijadikan masalah utama. Yang perlu menjadi fokus adalah cara bagaimana pekerja yang terkena PHK bisa mendapatkan pekerjaan kembali.

"PHK akan terjadi selalu. Persoalannya bagaimana yang PHK bisa dapat kerja lagi. Itu sebenarnya yang kita harus siapin. Kita terlalu banyak konsentrasi di PHK, tapi lupa bagaimana menciptakan lapangan kerja. Itu yang jauh lebih penting lagi," jelasnya.

Saat ini, Bob menyebutkan cara yang bisa dilakukan ialah mendorong permintaan terhadap produk industri selalu ada hingga mampu menghasilkan lapangan kerja baru.

Baca juga: Wacana Bea Masuk Anti Dumping Pukul Industri TPT Nasional, PHK di Depan Mata

"Demand  harus didorong. Investasi juga susah masuk kalau memang demand-nya nggak ada. Siapa yang mau investasi ke kita kalau misalnya demand-nya turun terus. Jadi demand itu harus dipacu. Hampir semua negara sekarang mengandalkan domestic demand, karena ekspor sudah susah untuk diharapkan," kata Bob.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved