Hadapi Digitalisasi, Pemerintah dan ALDEI Dorong Penguatan Regulasi Industri Logistik
Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia (ALDEI) bersama Pemerintah dan Universitas mendorong daya saing industri logistik nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia (ALDEI) bersama Pemerintah dan Universitas mendorong daya saing industri logistik nasional melalui kolaborasi, teknologi, regulasi dan peningkatan kualitas SDM.
Ketua Umum ALDEI, Imam Sedayu Pusponegoro menegaskan pentingnya kolaborasi, adopsi teknologi, regulasi yang suportif serta peningkatan kualitas SDM logistik.
"Hal ini untuk menciptakan industri logistik Indonesia yg berdaya saing di tengah era digitalisasi yang mempercepat pertumbuhan digital ekonomi," kata Imam melalui keterangan tertulis, Minggu (4/5/2025).
Hal tersebut diungkapkan Imam pada event ALDEI Meet up Season 1 sekaligus halal bihalal di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta.
Sementara itu, Dewan Penasihat ALDEI dan pakar industri logistik nasional, Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP, Eslog, juga turut memberikan pandangan mengenai transformasi industri logistik Indonesia dari masa ke masa.
"Sudah seharusnya industri logistik di era digitalisasi ini bisa dapat lebih terintegrasi, kolaboratif dan tidak terfragmentasi untuk dapat lebih berdaya saing," katanya.
Sesi talkshow mengenai regulasi update yang menghadirkan Direktur Perdagangan PMSE Kementrian Perdagangan Rifan Ardianto, Ketua Tim Kerja Akselerasi Adopsi Teknologi dan Digitalisasi Pos & Penyiaran Kementrian Komdigi, Hudy Setyatmoko, serta Direktur Pengendalian Ekosistem Digital Kementerian Komdigi Dany Suwardany.
Dalam acara ini disimpulkan bahwa di tengah perkembangan ekonomi digital yang sangat pesat ini, dibutuhkan regulasi yang saling bersinergi antara perdagangan di ekonomi digital dan jasa logistik sebagai salah satu bagian ekosistemnya untuk bisa menciptakan iklim usaha yg sehat dan berkesinambungan.
Sebagai langkah konkretnya, dalam waktu dekat Kementrian Komdigi akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri Pos Komersial.
Hal ini dilatarbelakangi isu persaingan tidak sehat, inefisiensi industri serta rendahnya tingkat digitalisasi yang tercermin dalam kinerja perusahaan pos dan kurir dalam beberapa tahun terakhir ini.
Selain itu dikemukakan juga bahwa saat ini ALDEI juga sedang berkontribusi dalam penyusunan Rancangan SNI Pergudangan Fulfillment bersama Direktorat Perdagangan PMSE, Kementrian Perdagangan untuk menciptakan standard pelayanan jasa fulfillment yang menunjang kualitas perdagangan di ekonomi digital
Dalam talkshow lainnya juga menghadirkan para narasumber, Handy Widiya, CEO Anteraja dan Fariz Gustanjung Jaya, CEO Kirimin Aja yang saat ini perusahaannya sudah saling terkoneksi secara teknologi dan berkolaborasi.
Rangkaian acara ini juga diikuti oleh penandatanganan MOU peningkatan kualitas SDM di industri logistik antara ALDEI dengan Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia (ULBI) yang dihadiri oleh Rektor, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng, PhD, CSCP, CPLM dan Universitas Dian Nusantara yg dihadiri oleh Ir. Margono Sugeng, Wakil Rektor I.
Perkuat Rantai Pasok Nasional, Anak Usaha KAI Bangun Gudang di Cirebon Jabar, Rampung Akhir 2025 |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Nilai Penetapan Tersangka Bambang Rudijanto Tak Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Pengimpor Scrap Penyebab Udang RI Tercemar Radioaktif Ternyata Tak Berizin, Mendag: Masih Dipelajari |
![]() |
---|
Profil dan Bisnis Bambang Tanoesoedibjo, Gugat KPK soal Status Tersangkanya di Kasus Korupsi Bansos |
![]() |
---|
Sidang Korupsi Impor Gula, Hotman Paris Ucapkan Terima Kasih Kepada Saksi Patahkan Dakwaan Jaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.