Banjir Bandang di Nagekeo NTT Makan Korban, Kemensos Beri Bantuan Logistik
Banjir bandang di Nagekeo makan korban. Kemensos kirim bantuan, pencarian korban hilang masih berlangsung. Apa dampak terbesarnya?
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Kemensos menyalurkan bantuan logistik darurat kepada korban banjir bandang di Nagekeo, NTT, yang menelan korban jiwa dan merusak puluhan rumah. Tim gabungan masih melakukan pencarian dan pendataan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik darurat kepada warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi pada Senin (8/9/2025). Banjir akibat meluapnya Sungai Lowoledeho telah menelan lima korban jiwa, melukai tiga orang, dan menyebabkan tiga lainnya masih dinyatakan hilang.
"Bantuan logistik sudah dikirim hari ini dari Gudang Sentra Efata Kupang ke Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo untuk segera didistribusikan kepada masyarakat terdampak," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).
Bantuan yang dikirim mencakup 1.500 paket makanan siap saji, 320 paket makanan anak, 200 kasur, 200 selimut, 200 paket kidsware, 200 paket family kit, 100 paket sandang anak, dan 300 lembar tenda gulung. Selain itu, dapur umum lapangan dan tenda serbaguna telah didirikan di kantor Kecamatan Mauponggo dan mulai beroperasi hari ini.
Sebelumnya, pada Selasa (9/9/2025), bantuan tahap awal telah disalurkan dari Gudang Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo berupa 690 kilogram beras, 800 bungkus mie instan, dan 20 lembar matras yang bersumber dari APBD setempat.
Gus Ipul menyampaikan bahwa tim Kemensos di lapangan tengah melakukan asesmen, evakuasi, dan pendataan warga terdampak serta ahli waris korban meninggal dan hilang untuk menyiapkan santunan.
"Tim di lapangan juga sudah turun untuk melakukan asesmen, evakuasi, serta membantu distribusi bantuan di lapangan. Kemudian sedang dilakukan pendataan ahli waris korban untuk kita siapkan santunan segera," jelas Gus Ipul.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kota Bandung, Jumat 12 September 2025: Waspada Hujan Petir di Sore Hari
Kemensos memastikan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah terus dilakukan agar penanganan berjalan cepat dan sesuai kebutuhan warga. Berdasarkan data sementara, banjir telah mengakibatkan 39 rumah hanyut, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah rusak ringan.
Wilayah terdampak meliputi Desa Maukeli, Lokalaba, Aewoe, Ladaolo, dan Wolokisa di Kecamatan Mauponggo. Sebagian besar warga mengungsi sementara di rumah kerabat dan keluarga. Pencarian korban hilang masih berlangsung, melibatkan tim SAR, TNI, Polri, Tagana, dan aparat desa setempat.
Selamat dari Banjir Bali, Saimah Bersama Suami dan 2 Anaknya Bertahan 5 Jam di Plafon |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Kupang, Jumat 12 September 2025: Siang Hujan Ringan |
![]() |
---|
Misteri Tewasnya Aktivis NTT Rudolfus Oktavianus Ruma: Tampak Murung dan Menyendiri |
![]() |
---|
Cerita Ketut Anik Korban Selamat Banjir Bali: Saya Hanyut, Sudah Pasrah |
![]() |
---|
Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bali, Kemensos Terjunkan Tagana Hingga Tim PSKBA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.