Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Kemenperin Ungkap Perang Tarif Impor Bikin Indeks Kepercayaan Industri Melambat

Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 20 subsektor mengalami ekspansi dan tiga subsektor kontraksi.

Lita/Tribunnews
INDEKS KEPERCAYAAN INDUSTRI - Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif (batik ungu) saat menyampaikan rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) April 2025, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (30/4/2025). IKI pada bulan April 2025 mencapai 51,90 poin, meski masih ekspansi, angka ini melambat sebesar 1,08 poin dibandingkan dengan bulan Maret 2025 yang sebesar 52,98 poin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei mengenai keyakinan industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian, Indeks Kepercayaan Industri (IKI), yang dilakukan Kementerian Perindustrian mengungkap perlambatan pada bulan April 2025.

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif, kondisi ekonomi global satu bulan terakhir menjadi faktor penyebab IKI April ini menurun.

"Satu bulan terakhir banyak perkembangan ekonomi global termasuk pengumuman tarif resiprokal dan kemudian ada respon dari berbagai negara, terutama beberapa negara tertentu melakukan perlawanan tarif. Perang tarif ini memengaruhi IKI karena demand-nya bisa menurun," ungkap Febri saat rilis IKI April 2025, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Soal Kebijakan Tarif Trump, Perbanas Institute Serukan Peran Strategis Akademisi Formulasi Kebijakan

IKI pada bulan April 2025 mencapai 51,90 poin, meski masih ekspansi, angka ini melambat sebesar 1,08 poin dibandingkan dengan bulan Maret 2025 yang sebesar 52,98 poin.

"Kalau dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu nilai IKI April 2025 juga melambat 0,40 poin. IKI April tahun lalu sebesar 52,30 poin," imbuhnya.

Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 20 subsektor mengalami ekspansi dan tiga subsektor kontraksi. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 91,9 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan IV 2024.

"Artinya subsektor yang ekspansif itu besar kontribusinya ke PDB. Dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) dan Industri Barang Galian Bukan Logam (KBLI 23)," jelas Febri.

Tiga subsektor industri yang mengalami kontraksi atau indeksnya di bawah 50 poin adalah  Industri Kulit, Barang Dari Kulit dan Alas Kaki (KBLI 15), Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (KBLI 16), serta Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer (KBLI 29).

Di bulan ini, nilai IKI variabel pesanan baru mengalami penurunan sebesar 4,05 poin, sehingga mengalami fase kontraksi yaitu 49,64 poin.

Akan tetapi, nilai IKI variabel produksi mengalami percepatan ekspansi sebesar 3,31 poin atau mencapai 54,52. Sedangkan nilai IKI variabel persediaan produk mengalami perlambatan sebesar 0,23 poin atau mencapai 53,63 poin.

Meski kepercayaan industri melambat di bulan April 2025, temuan Kemenperin mengungkap kegiatan usaha secara umum masih tergolong baik, sebanyak 74,1 persen responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil.

Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya membaik pada bulan April 2025 sebanyak 26,2 persen, menurun 4,9 persen dibandingkan bulan lalu. Sedangkan persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 47,9 persen.

"Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan April 2025 meningkat 4,0 persen menjadi 25,9 persen. Kami juga menanyakan ke industri bagaimana Pandangan usaha mereka dalam enam bulan ke depan," ujar Jubir Kemenperin.

Pada April 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya enam bulan ke depan cenderung melemah, yaitu sebesar 66,8 persen, turun 2,4 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

Sebanyak 24,7 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,2 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan