Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Kementerian UMKM Pantau E-Commerce, Antisipasi Serbuan Produk China
Pemerintah akan memperketat pengawasan aktivitas perdagangan digital terutama e-commerce untuk mengantisipasi serbuan produk China.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan memperketat pengawasan aktivitas perdagangan digital terutama e-commerce untuk mengantisipasi serbuan produk impor dari China pasca kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, memastikan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi dampak perang dagang.
"Kita benar-benar mengantisipasi hal ini. Salah satu langkah yang kami ambil adalah melakukan pemantauan terhadap e-commerce, agar lebih mengutamakan pemasaran dan penjualan produk-produk lokal,” ujar Maman di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Menurut Maman, tujuannya untuk menekan masuknya produk impor, terutama dari China, melalui platform e-commerce.
Pemerintah juga akan menciptakan ekosistem usaha yang lebih efisien.
"Harga dan barang yang dijual bisa bersaing dengan produk-produk dari luar. Saya pikir itu tetap jalan dan monitoring kepada e-commerce pun kita lakukan terus," kata Maman
Pemerintah tengah berkoordinasi secara intensif agar kebijakan tarif baru dari AS tidak memberikan dampak langsung terhadap industri nasional.
Kementerian UMKM telah menyampaikan sejumlah solusi yang disampaikan ke Kementerian Perekonomian dan Kementerian Keuangan.
"Mengingat mereka yang memiliki mandat langsung untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat," kata Maman.
Sebelumnya, banyak pihak khawatir produk China akan membanjiri Indonesia imbas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump, serta perang dagang antar kedua negara tersebut.
Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (Indonesia Iron and Steel Industry Association/ IISIA) mengaku khawatir kebijakan pemerintah yang menghapus kuota impor dan melonggarkan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berpotensi membuat industri lokal kebanjiran produk China.
Baca juga: Siasati Tarif Impor Trump, China Rayu Konsumen AS Lewat TikTok Shop
Ini lantaran jumlah produksi besi dan baja China yang cukup tinggi sementara di sisi lain adanya pemberlakuan tarif impor yang tinggi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyampaikan Indonesia disebut dapat kebanjiran barang-barang impor tekstil dari China, India, juga Vietnam akibat kebijakan resiprokal yang diterapkan oleh Presiden ASDonald Trump.
AS mengenakan tarif produk impor dari Indonesia sebesar 32 persen
Jemmy menilai, kebijakan ini akan mengubah peta perdagangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dunia. Negara-negara produsen ditengarai akan mencari alternatif pasar lain.
Baca juga: Kamar Dagang Detroit Minta Trump Batalkan Tarif Impor Mobil 25 Persen
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.