Persaingan Ketat Bisnis Bakpia: Menjaga Tradisi Legendaris di Tengah Gempuran Inovasi
Di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner terutama bakpia di Yogyakarta, produsen dituntut harus mau berinovasi mempertahankan tradisi legendaris
Untuk mempertahankan pelanggan setianya, Joni juga terus berinovasi dalam pelayanan.
Inovasi yang dimaksud, seperti menyediakan pemesanan online dan pengiriman langsung ke pelanggan.
Ia juga aktif memanfaatkan media sosial untuk berbagi cerita tentang proses pembuatan bakpia, sehingga pelanggan bisa lebih memahami kualitas dan nilai tradisional dari produknya.
Selain menjaga kualitas, Joni juga percaya bahwa komunitas memiliki peran penting dalam mempertahankan tradisi bakpia asli Yogyakarta.
Ia sering berinteraksi dengan sesama pengusaha bakpia untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan pasar.
“Kami sering berbicara dengan sesama produsen, saling bertukar ide agar bakpia asli tetap bertahan. Kalau kita bersaing sehat dan tetap menjaga standar, maka bakpia tradisional tidak akan tergeser oleh tren yang cepat berubah,” jelasnya.
Tak hanya itu, edukasi kepada pelanggan juga menjadi strategi utama. Joni sering mengajak pelanggan yang datang untuk melihat langsung proses produksi, agar mereka lebih memahami bagaimana bakpia dibuat dengan metode tradisional dan bahan berkualitas.
“Pelanggan sekarang lebih kritis. Kalau mereka tahu bahwa bakpia ini dibuat dengan cara yang benar dan bahan yang baik, mereka pasti akan lebih menghargai dan tetap setia,” tambahnya.
Meski persaingan semakin ketat, Joni optimis bahwa bakpia tradisional masih memiliki tempat di hati pelanggan.
Dengan menjaga kualitas, meningkatkan pelayanan, serta mengedukasi pasar, ia yakin bahwa produk asli Yogyakarta akan tetap bertahan.
“Yang penting adalah menjaga kepercayaan pelanggan. Kalau kita terus berkomitmen pada kualitas dan pelayanan, mereka akan tetap memilih produk kita meskipun banyak pilihan lain di pasaran,” tutupnya.
Strategi Digital

Sejak awal 2000-an, Joni sudah sadar akan pentingnya pemasaran digital.
Sebelum smartphone berkembang pesat, ia sudah menggunakan Facebook untuk mempromosikan produknya.
“Saya kumpulkan teman-teman dari SD, SMP, SMA, dan teman kerja di Facebook. Setiap kali saya kerja, saya bawa bakpia. Lama-lama, teman-teman mulai tahu dan menyebarkan informasi ke orang lain,” ujarnya.
Kini, ia memanfaatkan berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.