Saleh Husin Ungkap 4 Kendala Usaha di Dalam Negeri, Mulai Harga Energi hingga Kepastian Berusaha
Saleh Husin mengungkapkan empat kendala dunia usaha di dalam negeri meskipun potensi berusaha terbuka lebar dengan adanya hilirisasi migas
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri bidang Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan empat kendala dunia usaha di dalam negeri meskipun potensi berusaha terbuka lebar dengan adanya hilirisasi minyak dan gas bumi.
Menurutnya, potensi hilirisari minyak dan gas bumi masih sangat terbuka lebar. Dari gas alam dapat dihilirisasi menjadi LNG, amoniak, CO2.
Baca juga: Kebijakan HGBT Diperpanjang, Inaplas Ungkap Dampaknya ke Industri Petrokimia dan Plastik
Bahkan, hilirisasi methanol menjadi urea, amonium nitrat, soda ask, DME, acetic acid, biodiesel dan terus di-downstream menjadi melamine, NPK, fuel dan lain lain.
"Saat ini masih ada beberapa kendala yang dialami dunia usaha didalam negeri yakni. Pertama, harga energi gas kita masih mahal jika dibandingkan dengan negara negara pesaing kita disekitar kawasan seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia," kata Saleh dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/2/2025).
Kendala kedua kata Saleh, bahan baku industri kadang sulit didapat akibat kebijakan ego sektoral dan kalau dapat pun harga sudah tidak ekonomis lagi.
Baca juga: Saleh Husin Yakin Erick Thohir Tak Salah Pilih Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Sedangkan ketiga, logistik cost yang masih mahal dan sektor industri penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) agar diperluas sehingga produknya dapat bersaing di pasar global.
"Serta keempat adanya kepastian berusaha dikarenakan peraturan yang berubah ubah. Semua ini kami sampaikan sebagai sebuah pemikiran ilmiah demi cintanya kepada Tanah Air agar target 8 persen yang diinginkan Bapak Presiden Prabowo dapat tercapai," ujarnya.
Saleh menyampaikan, Indonesia memiliki cadangan gas sebesar 142, 72 TSCF. Namun baru dimanfaatkan sebesar 5, 494 BBTUB, dimana 68,2 persen dari jumlah tersebut digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan 31,8 persen untuk pasar ekspor.
Sementara produksi energi dari gas alam sebesar 10,1 persen dimana 71 persen melalui energi batubara dan sektor industrilah yang paling banyak mengkomsumsi energi diikuti sektor transportasi.
Tiga Industri Keramik Hentikan Produksi, 900 Karyawan Terpaksa Dirumahkan |
![]() |
---|
Kemenperin Terima 10 Pengaduan Dampak Krisis Gas di Industri |
![]() |
---|
Mulai Rumahkan Karyawan, Kemenperin Pantau Langsung Dampak Krisis Gas HGBT di Industri Keramik |
![]() |
---|
Ketahanan Energi Nasional Ikut Ditentukan Kepastian Pasokan Gas Bumi |
![]() |
---|
Menperin Agus Gumiwang Pastikan Program HGBT Tetap Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.