Bank Indonesia akan Luncurkan QRIS Tap pada Maret 2025, Transaksi Jadi Lebih Mudah
Pada layanan QRIS Tap Bank Indonesia akan menurunkan tarif Merchant discount rate (MDR) dari semula 0,4 persen menjadi 0 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) pada 14 Maret 2025.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, QRIS Tap ini merupakan inovasi dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BPSI) tahun 2030.
Nantinya, melalui QRIS Tap ini pengguna hanya perlu menempelkan ponselnya untuk bertransaksi. Penggunaan QRIS Tap ini juga berlaku bagi layanan umum seperti KRL l, MRT maupun DAMRI.
"Jadi nanti bapak ibu tidak perlu lagi memindai, cukup melenggang dekatkan aja HP-nya langsung masuk yang penting ada dananya," kata Filianingsih dalam Konferensi Pers RDG BI, dikutip Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Pernyataan Lengkap Kemenkeu soal QRIS Tak Kena PPN 12%
Filianingsih menyebut, pada layanan QRIS Tap Bank Indonesia akan menurunkan tarif Merchant discount rate (MDR) dari semula 0,4 persen menjadi 0 persen.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan Bank Indonesia untuk mendukung program pemerintah khususnya untuk meningkatkan atau perbaikan layanan umum.
"Misalnya seperti di rumah sakit, lalu transportasi MRT, KRL, Damri lalu juga di tempat wisata, pendidikan termasuk Pos Indonesia, dan pengelolaan dana pendidikan lainnya," ucap Filianingsih.
"Jadi nanti kita akan turunkan dari 0,4 persen menjadi 0 persen. Ini nanti tanggal 14 Maret," imbuhnya menegaskan.
Adapun kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Januari 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Dari sisi transaksi, pembayaran digital mencapai Rp 3,5 miliar transaksi atau tumbuh 35,3 persen (yoy) yang didukung oleh seluruh komponennya. Volume transaksi pada aplikasi mobile dan volume transaksi pada internet terus meningkat yang pada Januari 2025 masing-masing tumbuh sebesar 29,7 persen (yoy) dan 19,8 persen (yoy).
Selain itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 170,1 persen (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 338,5 juta transaksi atau tumbuh 41,5 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp870,9 triliun pada Januari 2025.
Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 9,0 persen (yoy) menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun pada Januari 2025. Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,0 persen (yoy) menjadi Rp1.127,6 triliun pada Januari 2025.
KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan, Tersangka Kasus Korupsi CSR BI-OJK, Bakal Ditahan? |
![]() |
---|
Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,6 Miliar Dolar AS di Juli 2025 Jadi 432,5 Miliar USD |
![]() |
---|
Ide Menkeu Purbaya Kucurkan Dana ke Perbankan Dinilai Mirip dengan Eks Menteri Ekonomi Era Megawati |
![]() |
---|
Isu Pembobolan Rekening Dana Investasi Tidak Benar, BCA Pastikan Sistem Internal Aman |
![]() |
---|
6 Cara Mudah Isi Saldo GoPay Lewat Mobile Banking, Simak di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.