Industri Kripto Indonesia Terus Tumbuh, Transaksi Naik 62,32 Persen
Nilai transaksi kripto pada Juli 2025 mencapai Rp52,46 triliun, naik 62,36 persen dibanding Juni yang tercatat sebesar Rp32,31 triliun.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat sepanjang 2025.
Lonjakan volume perdagangan, baik di pasar spot maupun derivatif, menjadi sinyal kuat bahwa kripto semakin diterima sebagai bagian dari ekosistem investasi digital nasional.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto pada Juli 2025 mencapai Rp52,46 triliun, naik 62,36 persen dibanding Juni yang tercatat sebesar Rp32,31 triliun.
Laporan Chainalysis bahkan menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh dunia dalam hal adopsi kripto, menunjukkan besarnya potensi pasar domestik baik bagi investor ritel maupun institusional.
Sejumlah platform perdagangan mencatat pertumbuhan signifikan pada produk derivatif kripto.
Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad, mengatakan volume trading Pintu Futures dari Juni ke Juli 2025 naik hingga 170 persen, dan kembali meningkat 15 persen secara bulanan (month-to-month) pada Agustus.
Menurut Iskandar, kenaikan ini didorong oleh kombinasi faktor, seperti perbaikan sentimen pasar global dan ketersediaan fitur inovatif yang memudahkan trader dalam perdagangan derivatif, termasuk fitur take profit/stop loss, indikator margin, serta price protection.
“Indonesia punya potensi besar di industri kripto. Ini menjadi pekerjaan bersama pelaku pasar, regulator, dan investor untuk terus mendorong adopsi agar kemajuan industri ini dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara,” ujar Iskandar, Selasa (23/9/2025).
Direktur Utama PT Central Finansial X (CFX), bursa kripto di Indonesia, Subani mengatakan, dalam enam bulan terakhir terhitung sejak Maret 2025 transaksi derivatif kripto di Bursa CFX mencapai Rp67,9 triliun, atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding total transaksi pada periode September 2024 hingga Februari 2025.
Baca juga: Pengaturan dan Pengawasan Aset Kripto Beralih ke OJK, Bappebti Fokus ke PBK hingga Lelang Komoditas
“Dengan tren pertumbuhan ini, produk derivatif kripto telah berkontribusi sekitar 22 persen terhadap total transaksi aset kripto nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2025,” jelas Subani.
Lonjakan transaksi ini menegaskan potensi kripto sebagai motor pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
"Dengan jumlah pengguna internet yang besar dan generasi muda yang semakin melek investasi, aset kripto dipandang dapat mendukung inovasi keuangan sekaligus menjadi alternatif diversifikasi portofolio,' kata Iskandar.
Hingga Akhir Juli 2025, Transaksi Kripto di Indonesia Rp276,45 Triliun |
![]() |
---|
Naik 1 Juta, Pengguna Aktif Platform Perdagangan Kripto Triv Tembus 4 Juta |
![]() |
---|
Pasar Aset Kripto Mengalami Tekanan, Investor Tunggu Kejelasan Bank Sentral AS |
![]() |
---|
KPK Bidik Sebagian Besar Anggota Komisi XI DPR, Diduga Turut Nikmati Dana CSR dari BI dan OJK |
![]() |
---|
Satori Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana CSR BI-OJK, Begini Reaksi Partai NasDem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.