Senin, 6 Oktober 2025

Polytron Perluas Bisnis EV ke Roda Empat, Berpotensi Bikin Pabrik Baru 

Polytron merambah bisnis kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dengan sepeda motor listrik yang dikembangkan sejak 2021.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Tribunnews/Lita Febriani
Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) merambah bisnis kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dengan sepeda motor listrik yang dikembangkan sejak 2021.

Perusahaan saat ini telah memiliki lima model kendaraan roda dua EV, dengan model paling banyak diminati pasar adalah Fox R yang memiliki jangkauan jarak hingga 130 km dalam sekali isi daya.

Dengan capaian market EV yang cukup baik, Polytron berencana untuk memperluas bisnis EV dengan kendaraan roda empat.

Baca juga: Polytron Incar Pertumbuhan Bisnis Double Digit di 2025, Kendaraan Listrik Jadi Tumpuan

Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, mengatakan untuk rencana merambah sektor mobil listrik perusahaan akan mulai fokus setelah lebaran.

"Mobil listrik nanti ada di pabrik baru. Terkait mobil listrik, nanti saja setelah lebaran ya," tutur Tekno usai acara di daerah Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).

Rencananya, Polytron akan menggandeng mitra perusahaan lain untuk mengembangkan modelnya. Mitra tersebut diperkirakan dari China.

Selain itu, tim Research and Development (R&D) Polytron juga akan turut terlibat didalamnya saat pengembangan produk.

Baca juga: Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, King Tire Pasok Ban Motor EV ke Polytron

"R&D kita ada kerjasama sama perusahaan di luar. Jadi kita masih butuh waktu untuk develop platformnya dan segala macam," jelasnya.

Jika rencana tersebut berjalan, fokus utama perusahaan nantinya akan membangun pabriknya terlebih dahulu, kemudian fokus pada perakitan lokal.

"Perjalanan setahun pabrik EV. Langsung rakitan lokal. Modelnya SUV, soalnya banyak orang Indonesia sukanya SUV," jelas Tekno.

Tekno juga menyinggung mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN dari mobil listrik yang akan perusahaan buat di masa mendatang.

"Iya akan memenuhi standarnya pemerintah, minimal harus 40 persen TKDN. Untuk pabrik-pabrik komponen, kayak pabrik ban, pabrik velg sudah ada di Indonesia. Baterai juga sudah mulai masuk," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved