Inovasi Teknologi Baterai EV Dorong Berkembangnya Ekosistem Kendaraan Listrik
Teknologi baterai penyimpanan energi menjadi salah satu kunci utama pengembangan energi terbarukan di Indonesia termasuk di kendaraan listrik.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi baterai penyimpanan energi (Battery Energy Storage System/BESS) menjadi salah satu kunci utama pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
BESS memungkinkan penyimpanan energi dari sumber terbarukan seperti panel surya dan angin sehingga dapat digunakan secara lebih efisien dan andal, terutama untuk mendukung pengisian kendaraan listrik.
Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, kebutuhan terhadap sistem pengisian baterai yang cepat dan andal juga semakin penting.
Founder & CEO Infien Energy Muhammad Firmansyah mengatakan, inovasi di bidang ini menjadi fokus utama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.
Transisi menuju kendaraan listrik bukan hanya soal teknologi, melainkan juga melibatkan berbagai aspek sosial, ekonomi, dan kebijakan.
"Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung adopsi kendaraan listrik secara luas," ujarnya di diskusi panel topik ‘Navigasi Ekosistem EV Berkelanjutan di ajang International Battery Summit (IBS) 2025 dikutip Senin (11/8/2025).
IBS 2025 merupakan forum internasional yang mengumpulkan para pelaku industri, akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi teknologi baterai dari seluruh dunia.
Firmansyah menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam proses transisi energi.
“Transisi ekosistem kendaraan listrik berkelanjutan merupakan transisi sistemik yang membutuhkan dukungan kebijakan yang tepat, teknologi yang inovatif, serta kerja sama lintas sektor yang erat,” katanya.
Menurut dia, pengembangan teknologi baterai dan sistem penyimpanan energi harus berjalan beriringan dengan edukasi masyarakat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, agar adopsi kendaraan listrik dapat berlangsung secara inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Huayou Kembangkan Pabrik Katoda Berbasis Nikel untuk Baterai EV
Dengan sumber daya alam yang melimpah dan potensi pasar domestik yang besar, Indonesia berpeluang menjadi pusat manufaktur baterai dan kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia.
Pengembangan riset dan inovasi lokal termasuk melalui kolaborasi riset dan pengembangan, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah industri ini sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.
Baca juga: Siap Saingi Tesla, Produsen Baterai EV CATL Rambah Bisnis Robotaxi
Melalui partisipasi di forum-forum internasional, para pelaku industri di Indonesia dapat memperkuat jaringan dan beradaptasi dengan teknologi terbaru.
Ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang tidak hanya mendukung target keberlanjutan nasional, tetapi juga menjadi kekuatan baru di pasar global.
Proyek Baterai Rp164 Triliun Jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional |
![]() |
---|
Danantara Minta Huayou Bersikap Fair Usai Gantikan LG dalam Investasi Rp165,4 Triliun di Indonesia |
![]() |
---|
Faisol Riza Benarkan Danantara Bersama Huayou Akan Masuk Konsorsium Bahan Baku Baterai EV |
![]() |
---|
Danantara Masuk Konsorsium Dua Mega Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia |
![]() |
---|
Percepat Ekosistem EV, Gotion Indonesia Kenalkan Inovasi Baterai Listrik di PEVS 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.