Senin, 29 September 2025

Trump Dilantik, Wamenperin Sebut Ada Potensi Pabrik China Relokasi ke Batam

Amerika Serikat disebut akan menaikkan tarif pajak 10 persen terhadap barang impor asal China setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Dok Kementerian Perindustrian
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat disebut akan menaikkan tarif pajak 10 persen terhadap barang impor asal China setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

China tentu tidak akan diam mengenai hal tersebut. Relokasi manufaktur untuk produk yang dikapalkan ke AS menjadi pilihan untuk tetap dapat menyasar pasar negara tersebut.

Indonesia diprediksi akan menjadi satu lokasi yang cukup menarik bagi para calon investor tersebut. 

Baca juga: Wamenperin Faisol Riza: Makan Bergizi Gratis Ikut Dongkrak Industri Kecil dan Menengah

Oleh karenanya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza meminta pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bersiap menyambut peluang jika terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia.

"Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di RRT sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi," tutur Faisol saat berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1/2025). 

Menurut Wamenperin, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis lokasinya sebagai tujuan investasi atau relokasi pabrik.

Baca juga: Wamenperin: Butuh Kajian Mendalam Soal Penerapan Transportasi Umum Taksi Terbang 

Apalagi, berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.

"Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik, ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa semakin sulit peluang untuk ekspor dari RRT langsung ke AS," ungkapnya.

Selain mengunjungi Batamindo, Wamen Faisol juga mendatangi Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE), sebagai kawasan yang didesain khusus untuk industri halal.

Dengan luas mencapai 4.000 hektare, menurut Wamenperin, BIIE juga berpeluang besar dikembangkan melalui relokasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari RRT.

"Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk," kata Faisol.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan