Dinaiki Trump Eskalator PBB Tiba-tiba Mati, Gedung Putih Minta Investigasi

Dinaiki Donald Trump Eskalator di Gedung PBB Tiba-tiba Mati, Gedung Putih Minta Investigasi

TRIBUNNEWS.COM- Insiden eskalator tiba-tiba mati mewarnai sidang umum PBB di New York, insiden menjadi sorotan karena terjadi beberapa saat sebelum Donald Trump memanfaatkan tangga berjalan tersebut.

Sesaat sebelum rombongan Donald Trump menaiki eskalator, Eskalator tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.

Namun ketika, rombongan Donald Trump baru menginjak eskalator beberapa saat, eskalator tersebut tiba-tiba mati. 

Rombongan Donald Trump sempat berhenti sejenak. Sebelum kemudian Trump harus berjalan kaki naik tangga eskalator tersebut satu per satu.

Insiden matinya eskalator tersebut menjadi sorotan netizen.

"Eskalator mati saat Presiden Trump dan Melania menginjaknya untuk kedua kalinya. Baru hari Minggu lalu, sebuah artikel Times mengatakan staf PBB bercanda tentang melakukan hal yang persis sama. Apakah ini penghinaan yang dipentaskan?" tulis salah seorang netizen.

"Gila banget… Saat Trump tiba di PBB, eskalator langsung mati begitu ia menginjaknya. Lalu teleprompter-nya juga mati begitu ia naik ke podium untuk berpidato".

"Inilah saat eskalator PBB berhenti berfungsi saat Trump & Melania sampai di sana (Teleprompter juga berhenti tepat saat dia memulai pidatonya)"

"Ketika eskalator tiba-tiba berhenti, Secret Service hanya melihat sekeliling berharap seseorang akan memperbaikinya. Hal itu seharusnya tidak terjadi dan malah membuat Trump menjadi target yang tidak bergerak. Mengapa mereka tidak segera melindungi dan mengevakuasinya?" tulis yang lain.

Baca juga: Donald Trump Ungkit Gaya Pidato Prabowo yang Ketuk-ketuk Meja

Gedung Putih menuntut penyelidikan PBB atas insiden eskalator Trump

Juru bicara mengutip laporan tentang staf PBB yang bercanda bahwa mereka akan menyabotase peralatan untuk Donald Trump

Gedung Putih pada hari Selasa menuntut agar PBB menyelidiki dan berpotensi memecat anggota staf terkait kerusakan eskalator yang menimpa Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump pada hari sebelumnya.