Selasa, 30 September 2025

Sistem Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Tak Kunjung Diterapkan, Menteri PU Ungkap Biang Keroknya

Kehadiran MLFF berbasis satelit disebut sebagai lompatan besar dalam sistem pembayaran tol di Tanah Air.

Endrapta Pramudhiaz
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ketika ditemui di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2024). 

MLFF merupakan sistem yang ditawarkan RITS untuk mengatasi peningkatan kemacetan di gerbang tol yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi Indonesia sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahun.

Data Bank Dunia tahun 2019 mencatatkan kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi di Indonesia sebesar 4 miliar dolar AS per tahun.

Keszeg menyampaikan, pihaknya menawarkan sistem pembayaran non stop dan tanpa sentuh melalui MLFF berbasis satelit yang disebut mampu mengurangi waktu tempuh kendaraan.

Selain itu, berdampak positif bagi lingkungan karena mengurangi polusi udara maupun kebisingan akibat kemacetan di gerbang tol.

Pihaknya menerangkan bahwa pengembangan MLFF merujuk pada kontrak yang disepakati sebelumnya.

Mereka berkomitmen untuk segera menyelesaikan pekerjaan utama dalam perubahan sistem pembayaran tol di Indonesia.

Keberadaan MLFF dinilai semakin kuat dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada Mei 2024.

Hal itu didasari Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

RITS menganggap peraturan ini adalah dasar hukum bagi pelaksanaan sistem MLFF yang telah dinantikan oleh pihaknya dan pemangku kepentingan lainnya.

Kehadiran MLFF berbasis satelit disebut sebagai lompatan besar dalam sistem pembayaran tol di Tanah Air, sehingga dapat menciptakan nilai bagi kemajuan teknologi jalan tol di Indonesia.

Negara ini juga akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dalam memanfaatkan sistem MLFF.

"Kami siap. Teknologi kami sudah siap. Kami membutuhkan kolaborasi yang sangat kuat dari ekosistem, dan dalam ekosistem ini, yang sebagian merupakan perusahaan milik negara atau pelaku publik (public players), ini adalah sesuatu yang sangat menjanjikan dengan hasil yang positif," tutur Keszeg.

Keszeg mengatakan, tengah mempertimbangkan dan merencanakan seluruh upayanya untuk memiliki pembukuan laporan keuangan perusahaan pada kuartal pertama tahun 2025.

Direktur PT Roatex Indonesia Toll System, Renaldi Utomo Djojohadikusumo, berujar hingga saat ini belum ada dana yang keluar dari Pemerintah Indonesia.

Sejauh ini, dana yang digelontorkan masih berasal dari Pemerintah Hungaria.

"Tidak ada satu rupiah pun dari Indonesia. Kami masih berkomitmen untuk berinvestasi, kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi, dengan permintaan untuk melakukan sedikit penyesuaian pada sistem, kami juga masih berkomitmen," tuturnya. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved