Rabu, 1 Oktober 2025

Teh Lokal Kemuning jadi Komoditi Utama, Toko Oleh-oleh Gambyong Makin Laris dengan QRIS

"Dengan adanya fasilitas QRIS tersebut, pembayaran bisa makin tertata dan cepat, zaman sekarang wisatawan biasanya yang scan-scan, kami adaptasi saja.

Penulis: Imam Saputro
TribunSolo/Eka Fitriani
Tampak depan Toko Oleh-oleh sekaligus rumah produksi Teh Gambyong di Dusun Mbadan, RT 04 RW 05, Kemuning, Ngargoyoso Karanganyar. 

“Rahasianya karena kebun teh di Kemuning dulu memang diselang-seling dengan tanaman kopi, itu berpengaruh, dan kami punya cara tersendiri untuk memasak daun teh Kemuning agar keluar aroma dan rasa kopinya,” terang dia.

Pria yang akrab disapa Yanto ini memulai usaha teh khas Kemuning sejak 2014.

“Sejak dulu Kemuning kan terkenal dengan kebun tehnya, tapi yang bikin teh lokal rumahan khas Kemuning itu belum ada, jadi saya bikin,” kata dia.

Jenama Gambyong dipilih Yanto dengan harapan teh bikinannya bisa menyambut tamu wisatawan di Kemuning dengan kesan yang baik.

Gambyong merupakan tarian khas Solo biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu yang datang ke suatu daerah, filosofi itu juga yang dianut Eko Wuryanto untuk menamai teh racikannya.

“Saya juga seneng tarian Gambyong, lebih dari itu, ini teh harapannya bisa menyambut siapapun yang datang ke Kemuning dengan cita rasanya yang khas,” ujarnya.

Rumah Teh Gambyong bisa mengolah ratusan kilo teh basah per harinya dengan alat semi modern.

“Sehari rata-rata bisa 300 kg teh basah, itu hasil jadinya kira-kira 75 kg,” kata dia di Rumah Teh Gambyong di Dusun Mbadan, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Untuk memenuhi kapasitas produksi, Yanto biasanya mengambil dari petani lokal Kemuning yang berdomisili di sekitar rumahnya.

Kolaborasi dengan petani lokal dilakukan Yanto untuk menjaga kualitas dan ciri khas Teh Gambyong tetap terjaga.

“Dari pengeringan,penggulungan sampai pengeringan dan jadi teh siap jual semua dilakukan di rumah sini, pakai mesin yang bisa dikatakan semi modern untuk ngejar kapastitas produksi,” kata dia.

Rumah pembuatan teh milik Yanto ini juga menjual berbagai jenis teh racikan, seperti teh jahe, teh mint, teh serai, teh ulong, teh putih, hingga teh hijau.

“Untuk teh jahe, serai itu kami menggunakan jahe dan serai asli, jadi manfaat kesehatannya bisa lebih optimal,” kata dia.

Teh dijual mulai 7 ribu rupiah hingga 50 ribu untuk kualitas premium.

“Dari kami 7 ribu itu untuk Teh Hitam kemasan 120 gram, kalau di toko suvenir lain mungkin ada margin sedikit tapi masih terhitung sangat murah,” terangnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved