Penggunaan QRIS di 20 Pasar Jakarta Meroket Hampir 47 Persen
Penggunaan QRIS di 20 pasar di Jakarta meroket hampir 47 persen dan jumlah pedagang yang memiliki NPWP naik signifikan
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan transformasi digital di pasar tradisional menjadi faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
Pramono mengatakan percepatan digitalisasi tidak mungkin terjadi tanpa dorongan literasi, kompetisi, dan kolaborasi.
“Digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Tetapi kalau literasinya tidak dilombakan, perbankannya tidak diadu, pasarnya tidak diamati, pasti tidak akan terjadi lonjakan. Hasilnya luar biasa, pemakaian QRIS dan transaksinya melonjak signifikan,” ujarnya usai menyerahkan penghargaan pada ajang Lomba Digitalisasi Pasar yang digelar di Main Hall Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Ia menambahkan, Jakarta kini berkontribusi 16,61 persen terhadap PDB nasional dengan pertumbuhan ekonomi 5,18 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Menurutnya, digitalisasi menjadi salah satu faktor pendorong capaian tersebut. “Dengan digitalisasi, copet berkurang, premanisme menyusut, dan pasar Tanah Abang sebagai sentra ASEAN bisa kembali hidup," ujarnya.
Penggunaan QRIS di 20 pasar di Jakarta meroket hampir 47 persen dan jumlah pedagang yang memiliki NPWP naik signifikan serta transaksi e-commerce melonjak lebih dari 40 persen.
Lomba Digitalisasi Pasar
Lomba Digitalisasi Pasar digelar melalui kolaborasi Pemprov DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya, OJK, dan Bank Indonesia.
Program ini bertujuan mendorong pasar tradisional beralih ke sistem pembayaran digital demi menciptakan transaksi yang lebih cepat, aman, dan transparan.
Dari total 153 pasar yang dikelola Pasar Jaya, sebanyak 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan.
Pemilihan dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi pasar (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha aktif. Para peserta bersaing dalam kategori Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif.
Di ajang ini Bank Jakarta berhasil memborong tiga penghargaan sekaligus, yaitu: Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar B (Pasar Koja); Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar A (Pasar Mayestik) dan Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua.
Baca juga: QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang, Bertepatan dengan HUT ke-80 RI
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Pramono Anung kepada Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, disaksikan Deputi Kepala Perwakilan BI Jakarta Yosamartha dan Kepala OJK Jabodebek Edwin Nurhadi.
Agus mengungkapkan apresiasinya dan menegaskan komitmen Bank Jakarta dalam memperluas literasi serta inklusi keuangan di pasar tradisional.
“Digitalisasi pasar tradisional membuka akses yang lebih luas bagi UMKM untuk masuk dalam sistem keuangan formal. Kami menjadikannya fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” kata Agus.
Situasi Jakarta Diklaim Pramono Sudah Normal, 20 Persen Sekolah di Jaktim Masih Lakukan PJJ |
![]() |
---|
Pemprov DKI: Infrastruktur MRT dan 31 Halte Trans Jakarta Rusak, Total Kerugian Rp51 Miliar |
![]() |
---|
Estimasi Kerugian Halte Transjakarta dan MRT yang Rusak Pascademo, Capai Rp 55 Miliar |
![]() |
---|
Fasilitas Umum di Jakarta Rusak akibat Demo di DPR, Pramono Gratiskan TransJakarta dan MRT 1 Minggu |
![]() |
---|
Gubernur Sulsel Peluk Demonstran, Dedi Mulyadi Nyaris Diamuk Massa, Sri Sultan ke Markas Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.