Senin, 29 September 2025

Manfaatkan OSS Dorong Transformasi Digital UMKM

Kementerian Kominfo bersama Dekranas, Dekranasda, dan Pemerintah Daerah telah melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Shutterstock
Ilustrasi UMKM. Kementerian Kominfo bersama Dekranas, Dekranasda, dan Pemerintah Daerah telah melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). 

TRIBUNNEWS.COM -- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perputaran ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.

Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Dina Budi Arie menegaskan bahwa perempuan berperan penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

Salah satunya, lewat UMKM Wastra yang kini tengah didukung untuk semakin berkembang dan berdaya saing.

“Seperti di Sumba Timur, budaya dan usaha tenun ikat banyak dijaga dan dikembangkan oleh perempuan.

Baca juga: Momen Presiden Jokowi Puji Produk Kerupuk Buatan Pelaku UMKM

Apabila pendapatan UMKM perempuan dapat terus dimaksimalkan, Indonesia dapat membuka potensi pendapatan mencapai 428 juta Dolar AS setiap tahunnya,” jelas Dina pada acara Forum Digitalk bertajuk “Izin Usaha Lancar, UMKM Wastra Berdaya Saing” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Dekranas dan Dekranasda Sumba Timur (6/3/2024).

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, pada kesempatan yang sama turut menyampaikan tentang dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas.

Kementerian Kominfo bersama Dekranas, Dekranasda, dan Pemerintah Daerah telah melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan forum sosialisasi sertifikasi halal di berbagai kota.

“Dengan memanfaatkan Online Single Submission (OSS), pelaku UMKM dapat membuat NIB hingga mengurus Sertifikasi Halal dengan mudah dan cepat. Lewat Forum Digitalk ini, semoga mampu mendorong keberhasilan Transformasi Digital UMKM,” ujar Septriana.

UMKM Wastra di Sumba Timur turut berkontribusi sebagai roda penggerak ekonomi masyarakat. Sebanyak 1.222 merupakan UMKM wastra tenun ikat dan songket, dari total 3.247 UMKM di Kabupaten Sumba Timur.

Banyak desainer ternama yang memasukkan kain tenun Sumba ke dalam koleksi mereka, sehingga semakin mempopulerkan kain tenun ini di dunia fesyen.

Untuk keberlangsungan budaya tenun Sumba, dilakukan beberapa upaya pelestarian dan perlindungan.

Ketua Dekranasda Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Simanjuntak, menjelaskan adanya upaya dari Dekranasda dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur, yakni lewat keluarnya Keputusan Bupati Sumba Timur Nomor 505/DISPARBUD.430/505/X/2018 Tentang Penetapan Jenis-Jenis Motif Kain Tenun Ikat di Kabupaten Sumba Timur.

Merliyati menjelaskan ada wilayah-wilayah sentra produksi seperti Kambera, Kanatang, Rindi, Umalulu, dan Kaliuda yang mengembangkan puluhan motif dan corak tenun ikat Sumba.

“Untuk melindungi tenun Sumba dan mencegah plagiarisme, 50 motif sudah diajukan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual,” ujar Merliyati.

Potensi tenun ikat sumba harus terus didorong. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sumba Timur, Yulius Ngenju, mengatakan peluang bisnis tenun ikat Kabupaten Sumba Timur sangat besar dan dapat dikembangkan secara masif.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan