Di COP28, Bos PLN Ungkap Emisi Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia 260 Juta Metrik Ton
PLN memaparkan program dan strategi untuk dekarboniasi sektor kelistrikan tanah air dalam gelaran COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) memaparkan program dan strategi untuk dekarboniasi sektor kelistrikan tanah air dalam gelaran COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan, emisi sektor ketenagalistrikan di Indonesia saat ini sekitar 260 juta metrik ton.
Jika dibiarkan, maka jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1 miliar metrik ton pada tahun 2060.
Untuk itu, PLN mengambil langkah agresif dengan mendesain ulang Rencana Usaha Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional dan menghapus rencana penambahan 13 Gigawatt (GW) pembangkit berbasis batu bara.
Langkah ini mampu menghindarkan emisi hingga 1,8 miliar metrik ton CO2.
"Kami memahami bahwa kami perlu menciptakan lebih banyak ruang untuk pengembangan energi terbarukan," papar Darmawan dalam pernyataannya, dikutip Jumat (8/12/2023).
"Pada saat itu juga kami mencanangkan target net zero emissions pada tahun 2060," sambungnya.
Darmawan menilai, tantangan terbesar transisi energi tidak terletak dalam pengembangan teknologi energi terbarukan, tetapi dalam pendanaan untuk pensiun dini pembangkit batu bara.
Untuk mengatasi tantangan ini, PLN telah menjalin kolaborasi dengan Asian Develoment Bank (ADB) dan merancang mekanisme pendanaan yang disebut Energy Transition Mechanism (ETM).
Baca juga: Apa Ambisi dan Target Iklim India di COP28 Dubai?
"Mekanismenya sangat sederhana. Dengan perpaduan pembiayaan ramah lingkungan, kami dapat memperoleh dana berbiaya rendah," papar Darmawan.
"Dengan ini kami bisa mengakuisisi pengembang proyek lama dan biayanya lebih rendah daripada kami dapat mempercepat pengembaliannya," lanjutnya.

Selain itu, PLN juga mengembangkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Skema ARED secara agresif akan menambah kapasitas pembangkit PLN 75 persen dari energi terbarukan dan 25 persen dari gas.
Baca juga: Jokowi Tertawa Tanggapi Narasi Ada yang Walk Out Saat Berpidato di KTT COP28
ARED jug diproyeksikan mampu mengatasi tantangan mismatch antara sumber daya energi terbarukan berskala besar dengan pusat permintaan dengan membangun green enabling transmission line.
Anggota Komisi XII DPR RI Alfons Manibui Minta PLN Perkuat TJSL untuk Masyarakat Sekitar |
![]() |
---|
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy: Negara Maju Kini Berkiblat ke Indonesia |
![]() |
---|
Sektor Logistik Mulai Gunakan Energi Surya, Target Emisi Bersih 2060 Dikejar |
![]() |
---|
Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Sektor Manufaktur Tumbuh Baik di 2011-2023, Tapi Emisi Karbon Ikut Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.