Pendampingan Dinilai Menjadi Solusi Terkait Kredit Macet Pelaku UMKM
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) L. Dodot Patria Ary masih meyakini bahwa pelaku UMKM menjadi penggerak dan penyangga ekonomi.
Nanun, Dodot menyadari bahwa pelaku UMKM membutuhkan modal untuk memulai atau bahkan mengembangkan usahanya.
Terlebih, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.
Menanggapi hal ini, Teten menyampaikan perlu mencari solusi dan mengevaluasi program dan perlu solusi mengatasi permasalahan kredit UMKM.
Dodot pun mengatakan, pihaknya telah siap menjadi lembaga pembiayaan group lending dalam sektor ultra mikro terbesar di seluruh dunia. Di mana, adanya pendampingan nasabah menjadi salah satu solusi kredit macet.
Hal ini selaras dengan program pemberdayaan PNM di mana pembiayaan dan pendampingan nasabah menjadi satu paket. Karena memang PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.
Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
“Nasabah kami ini kan banyak yang sebelum bergabung dengan Mekaar tidak memiliki usaha, jadi betul-betul kami bimbing dari awal,” kata Dodot Patria Ary, kepada wartawan, Senin (4/12/2023).
Dodot juga mengatakan, pihaknya memiliki fokus kepada ibu-ibu prasejahtera dalam salah satu layanannya, PNM Mekaar, PNM membukakan akses baru kepada 3 modal utama yakni modal finansial, intelektual, dan sosial.
Bicara soal modal intelektual, pihaknya tidak semata-mata memberikan pinjaman saja. Tetapi pendampingan yang berkelanjutan kepada setiap nasabahnya.
Dihadirkan melalui unit Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), para mitra pelaku ultra mikro dan UMKM binaan PNM diberikan berbagai program pelatihan sebagai stimulus memperbesar usaha nasabah.
Pelatihan literasi digital juga dilakukan walaupun masih dalam tahapan yang sangat belia.
Selain kegiatan pelatihan yang sifatnya menjadi program pengembangan kapasitas usaha dilakukan juga pendampingan nasabah setiap minggunya.
“Kami rajin melakukan edukasi literasi keuangan, dan klasterisasi usaha yang kami bentuk juga menjadi satu environment yang menguntungkan bagi para mitra binaan, sampai saat ini sudah 418 klasterisasi di desa-desa terbentuk,” tambah Dodot.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Hadirkan Publik Figur hingga Selebriti, ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’ Cari Jagoan UMKM Tanah Air! |
![]() |
---|
Pertamina Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Global Lewat Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Dukung Ekonomi Lokal, Pertamina Tambah Pasokan LPG ke Nusa Tenggara Barat |
![]() |
---|
Lestari Summit 2025: Indonesia di Lima Besar G20 dengan Kemajuan SDGs Tercepat |
![]() |
---|
32 UMKM Binaan Pertamina Raup Transaksi Rp 1,2 Miliar di Inacraft Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.