APBN 2024 dan Peranannya sebagai Fondasi Menuju Indonesia Maju 2045
Dalam menghadapi dinamika perekonomian global yang terus berubah, APBN memiliki peran krusial sebagai shock absorber yang andal.
Strategi jangka pendek difokuskan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi. Sedangkan strategi jangka menengah difokuskan pada lima agenda sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial.
2. Akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta teknologi informasi dan komunikasi.
3. Pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.
4. Meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui penghiliran sumber daya alam.
5. Mendorong pengembangan ekonomi hijau.
Untuk mendukung efektivitas dalam mengakselerasi transformasi ekonomi tersebut, diperlukan penguatan reformasi fiskal secara holistik melalui.
(i) Optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan,
(ii) Konsisten melakukan upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja negara (spending better), dan,
(iii) Mendorong pembiayaan yang inovatif, bijaksana, dan berkelanjutan.
Dengan mencermati tantangan dan agenda pembangunan serta upaya reformasi fiskal yang komprehensif, maka postur APBN 2024 telah disepakati sebagai berikut.
1. Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.802,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.309,9 triliun dan PNBP sebesar Rp492,0 triliun serta hibah sebesar Rp0,4 triliun.
2. Belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.325,1 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun.
3. Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif.
4. Defisit anggaran sebesar Rp522,8 triliun. atau 2,29 persen PDB, sedikit lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 2,27 persen PDB.
Sri Mulyani Ultah Dapat Kado dari Dosen: 63 Karangan Bunga dengan Pesan Protes Terpajang di Kemenkeu |
![]() |
---|
Prabowo: Dunia Penuh Ketidakpastian, Ekonomi RI Tetap Tumbuh 5,12 Persen |
![]() |
---|
Diaspora hingga Middle Power: OXSI–Pijar Foundation Bahas Arah Kebijakan Luar Negeri Indonesia |
![]() |
---|
Cristiany E. Paruntu Sambut Baik Skema Baru Kemenkeu Dorong Pendanaan Optimal untuk Koperasi Desa |
![]() |
---|
Formasi PKN STAN 2025 Jalur SPMB-PT: Ini Rincian Program Studi dan Jumlah Kuota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.