Sri Mulyani Ultah Dapat Kado dari Dosen: 63 Karangan Bunga dengan Pesan Protes Terpajang di Kemenkeu
Sri Mulyani dapat kejutan protes dari dosen di hari ulang tahunnya, Selasa (26/8/2025). Sebanyak 63 karangan bunga satire berjajar di Kantor Kemenkeu.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati genap berusia 63 tahun pada hari ini, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menteri Kabinet Merah Putih yang lahir pada tahun 1962 ini menjadi sorotan publik setelah video dia menyebut guru sebagai beban negara beredar luas di media sosial.
Belakangan terbukti, video tersebut merupakan hasil edit Artificial Intelligence (AI) yang mengambil potongan pidato di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus 2025 silam.
Meski terbukti hasil AI, rupanya para tenaga pendidik perguruan tinggi memanfaatkan hari kelahirannya untuk menggelar aksi protes terkait tunjangan kinerja (tukin).
Bukan tanpa sebab, para dosen berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak seluruhnya mendapat tukin karena status kampus yang belum memenuhi klasifikasi penerima tukin.
Aturan tersebut ditertuang dalam Perpres No.18 Tahun 2025 Pasal 7, yang menyatakan bahwa penerima tukin hanya untuk dosen yang mengajar di kampus negeri berstatus Satuan Kerja (Satker), Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dan Badan Layanan Umum Tanpa Sistem Remun (BLU Non-remunerasi).
Sementara untuk dosen yang mengajar di perguruan tinggi berstatus BLU Remun dengan PTN BH tidak mendapatkan tukin pegawai.
Aksi protes terkait tukin ini dilakukan oleh Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) yang bergerak untuk memperjuangankan pemerataan tukin bagi dosen ASN di seluruh jenis kampus negeri.
ADAKSI sengaja mengirim 63 karangan bunga untuk Sri Mulyani sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pendidikan tinggi yang semakin dikomersialisai dengan dalih partisipasi publik dalam pembiayaan.
Laporan pewarta Tribun Jogja, Ardhike Indah, pihak ADAKSI memajang 63 karangan bunga penuh pesan protes yang berjejer di Gedung Kementeriaan Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat pada Selasa pagi.
Ketua Umum ADAKSI, Fatimah, komersialiasi yang salah satunya berwujud kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal.
Baca juga: Dapat Info Intel, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Sri Mulyani Saat Resmikan RSPON
“Hari ini, di ulang tahun ke-63 Menteri Keuangan, kami persembahkan 63 karangan bunga sebagai simbol perlawanan. Dosen bukan pegawai biasa. Pendidikan tinggi bukan komoditas dan kesejahteraan pendidik adalah syarat utama kualitas bangsa,” tutup Fatimah.
Mengutip hasil wawancara pewarta KOMPAS.com, Melvina Tionardus, aksi ini sudah mengantongi izin dari pihak Kemenkeu.
Awalnya ADAKSI ingin menempatkan papan bunga di luar pagar gedung namun kemudian diminta pihak Kemenkeu ditaruh di dalam.
Sempat terjadi perdebatan antara Ketua DPW ADAKSI Jakarta, Jawa, Banten, Imam Akhmad dengan staf Kemenkeu yang keberatan karena pesan pada papan bunga ada yang mengandung kata-kata 'beban negara'.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.