Jokowi: Indonesia Berpeluang Masuk Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia
Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia memiliki peluang meraih posisi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.
"Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022 dari angka sebelumnya
37 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 persen di 2022, menaikkan
Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 persen di 2022," kata dia.
Pencapian tersebut, kata Jokowi, adalah salah satu strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada
2045.
Jokowi juga menyebut pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial dengan total
sebesar Rp 3.212 triliun dari 2015-2023.
Anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu
Indonesia Pintar (KIP Kuliah) Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan
kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai
Latihan Kerja dan program Kartu Prakerja.
"Tidak hanya peluang,, tapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah
kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk
hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,"
tandasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Menteri Wihaji Instruksikan BKKBN Prioritaskan Program yang Dukung Bonus Demografi |
![]() |
---|
Pemerintah Waspadai Kemungkinan Bonus Demografi Tidak Optimal, Siapkan Langkah Mitigasi |
![]() |
---|
'Sandwich Generation' Jadi Tantangan Bonus Demografi, 1 Orang Produktif Tanggung Beban 11 Orang |
![]() |
---|
Kementerian Komdigi: Artificial Intelligence Berperan dalam Maksimalkan Bonus Demografi |
![]() |
---|
Strategi Business Matchmaking Jadi Solusi Kolaboratif Keluar dari Middle Income Trap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.